SOSIALISASI NILAI-NILAI POLITIK DALAM KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN POLITIK DI PESANTREN FAUZAN

ABSTRAK SOSIALISASI NILAI-NILAI POLITIK DALAM KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN POLITIK DI PESANTREN FAUZAN Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 merupakan awal sejarah baru proses demokratisasi di Indonesia. Beberapa ahli politik mencatat telah terjadi kemajuan demokratisasi politik yang di tandai dengan pelaksan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ai Siti Fatiamah Hudayah, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK SOSIALISASI NILAI-NILAI POLITIK DALAM KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN POLITIK DI PESANTREN FAUZAN Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 merupakan awal sejarah baru proses demokratisasi di Indonesia. Beberapa ahli politik mencatat telah terjadi kemajuan demokratisasi politik yang di tandai dengan pelaksanaan pemilu yang telah berjalan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku di negara-negara demokratis pada umumnya, di samping itu proses demokratisasi juga telah memberikan kesempatan yang sangat besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung termasuk dalam hal ini pesantren. Karakteristik pesantren atau kiai dengan segala kharismatiknya memiliki pengaruh cukup kuat baik di lingkungan masyarakat maupun pemerintah. Dalam kaitannya dengan demokrasi, sebagai contoh misalnya ketika Negara ini sedang mengadakan pesta demokrasi berupa Pemilukada ataupun sejenisnya, peran pesantren dan kiai dengan segala pengaruhnya tersebut terkadang sering kali "dijadikan jalan" oleh orang-orang yang berkepentingan. Tentu saja hal itu bukan menjadi sebuah permasalahan, namun yang paling penting dan menarik untuk dikaji adalah mengenai bagaimana pola sosialisasi penanaman nilai- nilai politik yang dilakukan pesantren baik kepada santri ataupun masyarakat dalam kaitannya dengan upaya pembekalan pendidikan politik. Pesantren Fauzan didirikan jauh sebelum negara ini merdeka, tepatnya pada tahun 1938. Pesantren dengan kultur budaya ta'dzim nya terhadap guru atau kiai ini, memiliki ciri khas yang membedakan dengan pesantren lainnya. Adapun yang sangat menonjol dari pesantren ini adalah bahwa proses pembinaan nilai moral adab-adaban (akhlak), baik terhadap guru ataupun terhadap yang lainnya sangat kental sekali, hal ini sudah ditanamkan dari awal didirikannya pesantren. Pada awal berdirinya, pesantren Fauzan sudah aktif terlibat dalam dunia politik yang waktu itu tujuan nya yaitu sebagai upaya untuk melawan penjajah dengan mendirikan sebuah organisasi gerakan. Organisasi gerakan tersebut bernama gerakan dafusial, di mana pada awal berdirinya gerakan tersebut dihadapkan pada dua kekuatan yang sangat menonjol yaitu kekuatan DI/TII dan Belanda. Gerakan dafusial tersebut tujuannya tiada lain yaitu untuk menghindari diri dari bahaya dan ancaman yang sering kali mengancam masyarakat, termasuk pesantren. Salah satu doktrin nya yaitu tidak boleh melakukan penyerangan terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pesantren Fauzan memandang bahwa politik itu penting untuk di pelajari dan disosialisaikan kepada para santri sebagai bagian dari warga negara Indonesia. Adapun Bentuk sosialisasi yang diterapkan di Pesantren Fauzan yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung. Namun apabila dilihat dari segi proses penyampaiannya, Pesantren Fauzan lebih cenderung melakukan sosialisasi yang sifatnya langsung berupa pemberian penyuluhan, penjelasan, ajakan, arahkan politik yang akan membangun Negara. Sedangkan metode sosialisasi yang paling efektif memberikan pengaruh terhadap pemahaman pendidikan politik para santri dan masyarakat yaitu metode ceramah dengan suritauldan. Terkait indoktrinasi yang seringkali mewarnai proses sosialisasi nilai-nilai politik khususnya di Pesantren Fauzan dalam prosesnya indoktrinasi tersebut memang ada. Namun indoktrinasi yang diterapkan bukan indoktrinasi yang dilandasi atas dasar kepentingan ataupun hal-hal yang sifatnya praktis dan pragmatis, tetapi indoktrinasi yang berkaitan dengan tujuan berpolitik dari pesantren itu sendiri, yaitu untuk mempersatukan umat dalam menuju kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.adapun impelentasi dari sosialisasi nilai-nilai politik para santri hasil penelitian meunjukan bahwa eksistensinya masih kurang begitu menonjol.
Item Description:http://repository.upi.edu/93537/1/s_pkn_0606124_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/93537/2/s_pkn_0606124_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93537/3/s_pkn_0606124_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93537/4/s_pkn_0606124_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93537/5/s_pkn_0606124_bibiliography.pdf