IMPLEMENTASI PROGRAM BROAD BASED EDUCATION - LIFE SKILLDI SMK NEGERI 1 BANDUNG BISNIS MANAJEMEN DAN KEPARIWISATAAN(STUDI TERHADAP LIFE SKILL YANG DILAKUKAN DI SMK NEGERI 1 BANDUNG)

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus mema...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yuniarti Yohana, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk mengatasi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun masa yang akan datang. Melalui Program Broad Based Education (BBE) yang diterjemahkan pendidikan berbasis masyarakat luas yang berorientasi kecakapan hidup (life skill) adalah inisiatif dari masyarakat pusat untuk mengatasi permasalahan menghadapi persaingan. Tim BBE Depdiknas mengelompokan life skill ke dalam lima kategori yaitu self awareness (kecakapan mengenal diri), thinking skill (kecakapan berfikir rasional), social skill (kecakapan sosial), academic skill (kecakapan akademik), dan vocational skill (kecakapan vokasional). Oleh karena itu ada beberapa implikasi dalam pembelajaran yang harus dilakukan dalam pelaksanaan BBE-LS agar dapat mencapai tujuan KBK yang telah ditetapkan. Pertama, pembelajaran perlu lebih menekankan pada kegiatan individual meskipun dilaksanakan secara klasikal, dan perlu memperhatikan perbedaan peserta didik. Dalam hal ini misalnya diberikan tugas secara individu bukan secara kelompok. Kedua, perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan media yang bervariasi, sehingga memungkinkan setiap peserta didik belajar dengan tenang dan menyenangkan. Ketiga, dalam pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas atau praktek, agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajarnya dengan baik. Apabila waktu yang tersedia di sekolah tidak mencukupi, maka berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas di luar kelas, pada kegiatan ekstrakulikuler.
Item Description:http://repository.upi.edu/93539/5/s_pe_034297_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/93539/1/s_pe_034297_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93539/3/s_pe_034297_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93539/2/s_pe_034297_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93539/4/s_pe_034297_bibliography.pdf