TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi kasus antara penduduk asli dengan penduduk pendatang di desa muara langsat kecamatan benai kabupaten kuantan singingi kota Teluk Kuantan)
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu daerah pemekaran di Riau yang corak perekonomiannya agraris, dengan topografi daerah dataran rendah yang bergelombang dan membentang dua sungai besar yakni Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Nama Kuantan Singingi diambil dari kedua nama sungai tersebu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-12-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu daerah pemekaran di Riau yang corak perekonomiannya agraris, dengan topografi daerah dataran rendah yang bergelombang dan membentang dua sungai besar yakni Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Nama Kuantan Singingi diambil dari kedua nama sungai tersebut. Secara garis besar, kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dua suku, yaitu suku Minang dan Suku Jawa. Suku Minang merupakan penduduk asli daerah Kuantan Singingi sedangkan suku Jawa merupakan penduduk pendatang yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pola kehidupan masyrakat asli dan pendatang, mengapa terjadi perbedaan yang mencolok dari segi perekonomian maupun pendidikan, dan faktor gegrfis, sosial dan budaya yang manakah yang mempengaruhi perbedaan tingkatkesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian diambil menggunakan rumus Slovin dengan mengambil toleransi kesalahan 10% dari jumlah seluruh penduduk asli maupun pendatang, sehingga mendapatkan jumlah sampel sebanyak 88 kepala keluarga. Penduduk asli diambil secara sensus, karena jumlah totalnya hanya 22 kepala keluarga, sedangkan untuk penduduk pendatang diambil secara rundom sebanyak 66 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan antara penduduk asli dengan penduduk pendatang. Perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor penyebab, secara garis besar adalah faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya yang berpengaruh kuat terhadap terjadinya perbedaan tingkat kesejahteraan tersebut diantaranya adalah faktor pendidikan, pengetahuan, mata pencaharian, lahan garapan, pendapatan total perbulan, pengeluaran per bulan, kondisi tempat tinggal, dan kesehatan masyarakat. Korelasi yang paling besar kekuatan hubungannya dengan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah lahan garapan yaitu 0,69 yang artinya hubungannya sedang atau cukup berarti dan pendapatan total perbulan yaitu 0,68 yang artinya juga sedang atau cukup berarti. Faktor-faktor yang lainnya juga memiliki hubungan yang berarti dengan tingkat kesejahteraan, namun faktor yang paling mempengaruhi adalah lahan garapan dan pendapatan total per bulan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/93576/1/s_geo_0700243_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/93576/2/s_geo_0700243_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/93576/3/s_geo_0700243_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/93576/4/s_geo_0700243_bibliografy.pdf |