IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILLS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII F SMP Negeri 6 Cimahi)

Penelitian ini dilatarbelakangi setelah melihat langsung proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang ada di kelas VIII F dan berkomunikasi dengan guru mata pelajaran PKn bahwa ada suatu permasalahan yang terjadi di kelas berkenaan dengan rendahnya penguasaan keterampilan kewarganegaraa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Herta Ary Kurnia, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-14.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_93663
042 |a dc 
100 1 0 |a Herta Ary Kurnia, -  |e author 
245 0 0 |a IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILLS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII F SMP Negeri 6 Cimahi) 
260 |c 2010-10-14. 
500 |a http://repository.upi.edu/93663/1/s_pkn_0606113_table_of_content%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93663/2/s_pkn_0606113_chapter1%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93663/3/s_pkn_0606113_chapter3%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93663/4/s_pkn_0606113_chapter5%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93663/5/s_pkn_0606113_bibliography%281%29.pdf 
520 |a Penelitian ini dilatarbelakangi setelah melihat langsung proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang ada di kelas VIII F dan berkomunikasi dengan guru mata pelajaran PKn bahwa ada suatu permasalahan yang terjadi di kelas berkenaan dengan rendahnya penguasaan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) siswa yaitu meliputi keterampilan berpikir kritis dan keterampilan partisipasi. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi yakni metode ceramah dijadikan sebagai pilihan utama oleh guru PKn dalam mengajar dan aktivitas guru lebih dominan daripada siswa, sehingga membuat siswa pasif dan kurang terlatih untuk berpikir kritis analitis serta berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan utama dari PTK adalah untuk memberdayakan guru yang bersangkutan agar mampu mengadakan perbaikan dan perubahan untuk menangani permasalahan dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam rangka meningkatkan kreativitas mengajar guru di kelas, maka peneliti mencoba meneliti tentang implementasi model inkuiri sosial sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan kewarganegaraan siswa. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Cimahi, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah guru PKn kelas VIII F dan siswa-siswi kelas VIII F. Dari hasil observasi, evaluasi siswa, wawancara, dan catatan lapangan mulai dari observasi awal, siklus I, II, III maka hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Persiapan yang dilakukan guru yaitu penyusunan Silabus dan RPP yang di dalamnya terdapat tujuan pembelajaran, materi, model, sumber dan alat penilaian, serta pemilihan media yang dapat menggali keterampilan berpikir kritis-analitis siswa sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran; (2) Pembelajaran PKn dengan menggunakan model inkuiri sosial ternyata mampu meningkatkan keterampilan kewarganegaraan siswa karena model inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran yang berisikan masalah sehingga dengan masalah yang disajikan dapat melatih keterampilan berpikir kritis-analitis siswa dan keterampilan partisipasi siswa secara aktif; (3) Hambatan yang dihadapi guru dan siswa adalah: (a) pelaksanaan pembelajaran melalui model inkuiri sosial masih kurang optimal, disebabkan siswa kurang memahami tahapan model ini; (b) dirasakan oleh guru bahwa siswa kurang peka terhadap berbagai peristiwa sosial dalam kehidupan masyarakat; (c) masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam kelompok maupun di dalam diskusi kelas; (d) sulitnya guru dalam merumuskan masalah-masalah aktual dan kontroversial pada setiap materi pembelajaran; (e) adanya keterbatasan waktu; dan (f) sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah kurang menunjang dalam proses pembelajaran; (4) Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut adalah: (a) memberikan pemahaman/pengarahan yang sejelas-jelasnya dan sistematis kepada siswa; (b) membangun kesadaran dan kepekaan siswa terhadap berbagai peristiwa sosial; (c) mengusahakan lebih baik lagi menjalankan peran sebagai fasilitator dengan lebih mengaktifkan siswa dan meningkatkan partisipasi siswa; (d) mencari masalah sosial yang lebih bervariatif; (e) membangun/menciptakan pembelajaran yang interaktif, mengorganisasikan waktu pembelajaran secara lebih baik, dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapatnya; dan (f) sarana dan prasarana di sekolah harus bisa menunjang dalam proses pembelajaran. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/93663/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/93663  |z Link Metadata