ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFISDI KABUPATEN GARUT

Penelitian analisis kesesuian lahan untuk perumahan menggunakan sistem informasi geografis di Kabupaten Garut ini, merupakan penelitian untuk mengkaji diwilayah kecamatan mana saja yang sesuai untuk dijadikan lahan perumahan. Dengan hasil ini supaya terbentuk pembangunan yang berkelanjutan dimana da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Torik Fikri, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian analisis kesesuian lahan untuk perumahan menggunakan sistem informasi geografis di Kabupaten Garut ini, merupakan penelitian untuk mengkaji diwilayah kecamatan mana saja yang sesuai untuk dijadikan lahan perumahan. Dengan hasil ini supaya terbentuk pembangunan yang berkelanjutan dimana dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannnya. Dengan menggunakan ketujuh tema dalam analisis fisik lingkungan ini diantaranya tema drainase, tema erosi, tema kemiringan/lereng, tema banjir, tema kedalaman efektif tanah, tema tekstur tanah, tema batuan kerikil ditambah tema administrasi supaya mempermudah dalam analisis sampai tingkat kecamatan. Penggunaan Software ArcView GIS 3.3 dalam analisis kesesuaian lahan, dan menggunakan SPSS 17 dalam menganalisis bobot hasil pertimbangan para pakar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan analisis spasial menggunakan bobot tema masukan sama dan bobot tema masukan hasil pertimbangan para pakar. Sehingga menghasilkan luasan wilayah kesesuaian 35,560% dari luas wilayah Kabupaten Garut berada diwilayah yang baik, 32,827% berada pada wilayah sedang, dan 31,613% berada pada wilayah buruk untuk perumahan dimana persentase tersebut hasil pembobotan tema masukan sama, sedang hasil pembobotan tema masukan pertimbangan para pakar 39,914% berada pada kawasan baik, 29,576% berada pada kawasan sedang, dan 30,521% berada pada kawasan buruk. Faktor kendala terbesar pada kawasan baik adalah drainase, kendala terbesar pada kawasan sedang selain erosi juga kemiringan lahan. Dimana kawasan hutan lindung termasuk pada wilayah sedang.
Item Description:http://repository.upi.edu/93844/4/s_tb_056032_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/93844/2/s_tb_056032_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93844/1/s_tb_056032_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93844/5/s_tb_056032_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93844/3/s_tb_056032_bibliography.pdf