ANALISIS KESALAHAN PADA PEMAHAMAN PERSONALPRONOMEN DALAM MEMBACA WACANABAHASA JERMAN

• Main Author: Rahayu Solihin, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2009-08-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/93912/2/s_c0651_044951_table-of_content.pdf; http://repository.upi.edu/93912/2/s_c0651_044951_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/93912/1/s_c0651_044951_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/93912/2/s_c0651_044951_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/93912/2/s_c0651_044951_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Latar belakang penelitian ini ialah pembelajar mempunyai kesulitan untuk memahami Personalpronomen. Hal tersebut terbukti dari fungsi Personalpronommen yang tidak hanya mengacu pada satu kata, melainkan juga benda dan hal. Selain itu Personalpronommen tidak hanya mengganti satu kata, tapi dapat mengganti seluruh kalimat. Tujuan dari penelitian ini ialah, 1) Mendeskripsikan tingkat kemampuan mahasiswa dalam memahami Personalpronomen sebagai Konnektor dalam wacana bahasa Jerman. 2) Mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam memahami Personalpronomen sebagai Konnektor dalam wacana bahasa Jerman. 3)Mendeskripsikan penyebab kesalahan pemahaman Personalpronomen sebagai Konnektor dalam wacana bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman dan sampel yang diambil berasal dari mahasiswa semester enam. Instrumen penelitian ini terdiri atas dua bagian. Data penelitian didapatkan dari hasil tes dan tes yang berfungsi sebagai angket. Instrumen pertama menguji kemampuan pembelajar tentang permahaman Personalpronommen di dalam wacana. Dari hasil tes pertama 30 orang responden mendapatkan kategori nilai "cukup". Rata-rata nilai pada tes ini ialah 64 dari skala 100. Mahasiswa melakukan 127 kesalahan (32,56%). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai tertinggi ialah skor 100. Terdapat satu orang mahasiswa yang mendapatkan skor 100 dan nilai terkecil ialah 30 juga didapatkan oleh satu orang. Tes kedua menggambarkan kemampuan pembelajar tentang pemahaman Personalpronommen di dalam tata bahasa dan di dalam tes ini hanya digambarkan bentuk kesalahan pemahaman saja. Kesalahan terbanyak terletak pada soal nomor 16. Hasil soal nomor ini memperlihatkan bahwa pembelajar tidak mengetahui fungsi "es" sebagai subjek. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan, 1) Mahasiswa sebaiknya membaca buku sumber gramatik yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai Personalpronommen. 2) Mahasiswa sebaiknya sering melatih dan lebih memperdalam penggunaan Personalpronommen di dalam wacana bahasa Jerman.