ANGKA KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA WANITAYANG MEMILIKI KEBIASAAN BEROLAHRAGADAN TIDAK BEROLAHRAGA

Banyak para ibu menopause takut akan osteoporosis yang datangnya dengan sangat sembunyi-sembunyi. Untuk mencegah itu segala upaya pun dilakukan baik dari asupan makanan, olahraga teratur serta merubah pola hidup yang tidak sehat menjadi sehat dan adapula yang tidak melakukan olahraga sama sekali. In...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dwi Slamet Mardiyanto, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-10-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Banyak para ibu menopause takut akan osteoporosis yang datangnya dengan sangat sembunyi-sembunyi. Untuk mencegah itu segala upaya pun dilakukan baik dari asupan makanan, olahraga teratur serta merubah pola hidup yang tidak sehat menjadi sehat dan adapula yang tidak melakukan olahraga sama sekali. Inilah yang membuat peneliti menjadi resah, perlu diketahui 1). apakah wanita yang memiliki kebiasaan berolahraga memiliki angka kejadian osteoporosis lebih lebih sedikit terkena osteoporosis? 2). Apakah wanita yang tidak memiliki kebiasaan berolahraga memiliki angka kejadian osteoporosis lebih banyak? 3). Adakah perbedaan antara wanita yang memiliki kebiasaan berolahraga dan tidak berolahraga terhadap angka kejadian osteoporosis? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian ex post facto terhadap 20 ibu-ibu yang masing-masing 10 orang yang memiliki kebiasaan berolahraga dan 10 orang lainnya tidak memiliki kebiasaan berolahraga yang berada di Sukahaji kota Bandung dengan teknik non probability sampling dengan sampling jenuh, instrument penelitian yang digunakan adalah angket aktifitas olahraga dan bone density scanner untuk pengukuran massa tulang. Dari hasil angket dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, pengumpulan data dan analisis data.Teknik Analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan uji T-test yaitu Independent Sample T test serta pengujian dilakukan pada taraf α = 0,05. Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh nilai signifikansi (p) yaitu 0,194 yang nilainya lebih besar dari taraf kesalahan (α) 0,05 atau artinya Ho diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1). Angka kejadian osteoporosis pada wanita yang memiliki kebiasaan berolahraga lebih sedikit terkena osteoporosis dengan kategori sedang dengan angka ( -1 ) pada bone density scanner. 2). Angka kejadian osteoporosis pada wanita yang tidak memiliki kebiasaan berolahraga lebih banyak terkena osteoporosis tinggi dapat dilihat dari ketetapan bone density scanner dengan angka ( -2,5 ). 3). Terdapat perbedaan angka kejadian osteoporosis pada wanita yang memiliki kebiasaan berolahraga dan tidak berolahraga. Saran untuk para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tentang angka kejadian osteoporosis hendaknya dengan jumlah sampel yang lebih banyak, kemudian sampel dari beberapa tempat , dan harus lebih dari yang peneliti lakukan serta harus lebih dicari dari kriteria respondennya, baik dari umur, latar belakang pendidikan dan lain-lain.
Item Description:http://repository.upi.edu/93920/1/s_ikor_0704978_table-of_contant%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/93920/2/s_ikor_0704978_chapter1%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/93920/3/s_ikor_0704978_chapter3%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/93920/4/s_ikor_0704978_chapter5%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/93920/5/s_ikor_0704978_bibliography%281%29.pdf