PROFIL PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif Kualitatif di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi

• Main Author: Fitra Ruswandi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-10-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/93979/1/s_jkr_0700077_table-of-contents.pdf; http://repository.upi.edu/93979/2/s_jkr_0700077_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/93979/3/s_jkr_0700077_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/93979/4/s_jkr_0700077_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/93979/5/s_jkr_0700077_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

ABSTRAK Fitra Ruswandi. (2011). Profil Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Kualitatif di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi). Skripsi. Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK - UPI Bandung. Pembimbing I: Drs. Ajang Suparlan, M.Pd. Pembimbing II: Drs. Mudjihartono, M.Pd. Penelitian ini terfokus pada proses pembelajaran pendidikan jasmani di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pembelajaran pendidikan jasmani di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman pengamatan dan pedoman wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan analisis komparatif atau perbandingan tetap. Berdasarkan hasil analisis komparatif, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di SDN 2 Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut: 1) Pada saat pembelajaran penjas, guru cenderung hanya menekankan pada penguasaan teknik dalam keterampilan cabang olahraga saja tanpa memperhatikan kebutuhan siswa; 2) Guru hanya mengajarkan aspek fisik dan motorik saja tanpa mengembangkan aspek kognitif, mental sosial serta moral peserta didik; 3) Guru belum menerapkan model pengembangan disiplin, pengajaran yang bernuansa DAP (Developmentally Appropriate Practice); 4) Guru belum sampai ke ranah IAP (Instructionally Appropriate Practices); 5) Guru tidak berupaya meningkatkan partisipasi siswa yang berhubungan dengan ALT (Active Learning Time); 6) Latar belakang pendidikan Guru penjas di SDN 2 Ciracap bukan dari olahraga, sehingga dalam proses pembelajaran penjas kurang memahami baik tentang materi, metode/strategi dan pendekatan dalam mengajar penjas. Dari hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas proses pembelajaran pendidikan jasmani di SDN 2 Ciracap kurang efektif karena berbanding lurus dengan kompetensi dan kualifikasi akademik yang dimiliki guru penjas.