PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN METODE KASUS DENGAN MODEL KONVENSIONAL MENGGUNAKAN MODUL DALAM MATA DIKLAT MELAKUKAN PEKERJAAN DASAR PERBAIKAN MOTOR LISTRIK (MPDPML) DI BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (BPTP) BANDUNG

Penelitian tentang Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Metode Kasus dengan Model Konvensional Menggunakan Modul dalam Mata Diklat Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Motor Listrik (MPDPML) di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Bandung, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keberhasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wahyu Hidayat, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-07-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian tentang Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Metode Kasus dengan Model Konvensional Menggunakan Modul dalam Mata Diklat Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Motor Listrik (MPDPML) di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Bandung, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan kedua metode pembelajaran tersebut terhadap peningkatan hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui kedua metode pembelajaran itu cocok untuk siswa kategori mana (kemampuan tinggi, sedang atau rendah). Subyek metode penelitian eksperimen pada skripsi ini, yaitu kelas 2E menggunakan Metode Kasus dan kelas 2G menggunakan Model Konvensional. Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif berbentuk skor yang diperoleh dari hasil pre test dan post test siswa dengan tes bentuk obyektif (pilihan ganda) yang diolah menggunakan program SPSS 13, Microsoft Excel 2007 dan perhitungan manual. Hasil analisis Two Way ANOVA menggunakan distribusi F sebagai dasar untuk mengambil keputusan pada hipotesis penelitian ini, menunjukkan bahwa; pertama, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan Metode Kasus dengan kelas Model Konvensional, kesimpulan ini diasumsikan dengan membandingkan Fhitung (14,762) > Ftabel (3,172), atau dengan melihat nilai signifikansi (sig.) 0,000 yang lebih kecil dari Alpha (0,05), maka H0 ditolak. Kedua, tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelompok kategori tinggi, sedang, dan rendah (tanpa memperhitungkan perlakuan kelas). Kesimpulan ini diasumsikan dengan membandingkan Fhitung (0,151) < Ftabel (4,022), atau dengan melihat nilai signifikansi (sig.) 0,860 yang lebih besar dari Alpha (0,05), maka H0 diterima. Ketiga, terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran yang digunakan dengan hasil belajar siswa kelompok kategori tinggi, sedang, dan rendah. Kesimpulan ini diasumsikan dengan membandingkan Fhitung (3,764) > Ftabel (3,172), atau dengan melihat nilai signifikansi (sig.) 0,029 yang lebih kecil dari Alpha (0,05), maka H0 ditolak.
Item Description:http://repository.upi.edu/93994/2/s_te_022366_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93994/1/s_te_022366_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93994/4/s_te_022366_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93994/3/s_te_022366_bibliography.pdf