ANALISIS KETERSEDIAAN AIRTANAH DANGKAL UNTUK KEBUTUHAN PENDUDUK PADA CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) BANDUNG-SOREANG DI KECAMATAN CIDADAP KOTA BANDUNG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi Kecamatan Cidadap yang ditetapkan sebagai daerah resapan airtanah (Ditjen Geologi. Departemen ESDM 2003), akan tetapi kenyataannya laju pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah mendesak perkembangan permukiman yang semakin pesat dan berdampak pada berk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aris Muhamad Ramdani, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-05-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi Kecamatan Cidadap yang ditetapkan sebagai daerah resapan airtanah (Ditjen Geologi. Departemen ESDM 2003), akan tetapi kenyataannya laju pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah mendesak perkembangan permukiman yang semakin pesat dan berdampak pada berkurangnya proses infiltrasi air, sehingga mempengaruhi ketersediaan airtanah, selain itu berdampak pula pada meningkatnya jumlah kebutuhan akan air. Bedasarkan latarbelakang tersebut, timbul keinginan dari peneliti untuk menganalisis ketersediaan airtanah dangkal untuk kebutuhan penduduk di Kecamatan Cidadap. Adapun rumusan masalah yang diangkat, diantaranya : (1) Berapa proporsi penduduk yang menggunakan airtanah dangkal dan yang tidak menggunakan airtanah dangkal, (2) Berapa besar jumlah ketersediaan airtanah dangkal, (3) Berapa besar jumlah kebutuhan penduduk terhadap airtanah dangkal, (4) Bagaimana kualitas airtanah, dan (5) Bagaimana keseimbangan antara ketersediaan airtanah dangkal dengan kebutuhan penduduk pada Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung-Soreang di Kecamatan Cidadap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode pengambilan sampel dengan cara stratified random sampling. Penentuan sampel menurut Dixon dan B.Leach, hasilnya sebanyak 71 responden. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi lapangan, interpretasi peta, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Pendekatan untuk memperoleh jumlah ketersediaan airtanah mengacu persamaan Darcy, yaitu: Q = K.A.i =K.A. dh/dl. Cadangan airtanah dengan rumus Ca =Lp x T x Pr. Kebutuhan airtanah menggunakan formula bedasarkan Ditjen Cipta Karya DPU, 1982. Hasil penelitian menunjukan proporsi pengguna airtanah yang bersumber dari sumur gali dan sumur bor sebesar 33.053 jiwa atau 63,39%. Jumlah ketersediaan airtanah dicirikan dari jumlah debit airtanah keseluruhan di Kecamatan Cidadap dengan luas penampang akuifer sebesar 193.552,84 m², di dapat nilai jumlah debit airtanah sebesar 1.441.975.264 Liter/hari. Cadangan airtanah yang ada di daerah penelitian, sebesar 14.042,76 m³ atau 14.042.760,40 Liter. Jumlah keseluruhan untuk kebutuhan airtanah sebesar 2.548.718 liter/hari. Kualitas air masih aman untuk digunakan oleh penduduk yang termasuk kategori air kelas 1. Keseimbangan airtanah di Kecamatan Cidadap, bedasarkan hasil perhitungan jumlah debit airtanah dikurangi dengan jumlah kebutuhan airtanah. maka hasilnya menunjukan nilai keseimbangan sebesar 1.439.426.546 Liter/hari. Artinya nilai antara jumlah debit airtanah dengan jumlah kebutuhan air, hasilnya debit airtanah lebih dari jumlah kebutuhan, atau dapat dikatakan surplus airtanah. Rekomendasi arahan perkembangan pembangunan penggunaan lahan permukiman harus diperhatikan agar daerah resapan air di Kecamatan cidadap tidak berkurang. Penggunaan air untuk kebutuhan air sehari-hari, digunakan secara ekofisiensi.
Item Description:http://repository.upi.edu/94072/1/s_geo_0800975_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/94072/2/s_geo_0800975_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94072/3/s_geo_0800975_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/94072/4/s_geo_0800975_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94072/5/s_geo_0800975_bibliography.pdf