PENCAK SILAT PATINGTUNG PADA PADEPOKAN BERRU SAKTIDI CILEGON - BANTEN

Sejak dahulu seni persilatan yang berkembang di Banten sangat identik dengan tradisi masyarakat Banten, sifat-sifat pantang menyerah, membela kebenaran dan pantang putus asa adalah sebagai ajaran yang dikembangkan para pendekar silat, yang berada di berbagai perkumpulan persilatan di Banten. Padepok...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Riski Zaqiatul Munna, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sejak dahulu seni persilatan yang berkembang di Banten sangat identik dengan tradisi masyarakat Banten, sifat-sifat pantang menyerah, membela kebenaran dan pantang putus asa adalah sebagai ajaran yang dikembangkan para pendekar silat, yang berada di berbagai perkumpulan persilatan di Banten. Padepokan Pencak Silat Berru Sakti di Cilegon adalah salah satu perguruan pencak silat yang hingga kini masih melestarikan, mengembangkan dan menggunakan pengobatan alternatif yang diterapkan pada jurus-jurus dasar dalam pencak silat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan pencak silat yang terdapat di padepokan Berru Sakti, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dalam melestarikan seni tradisional yang masih ada pada saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tidak hanya sekedar memaparkan dan mendeskripsikan saja. Melainkan menganalisis fenomena-fenomena yang muncul pada saat ini. Struktur yang ada pada penyajian pencak silat tersebut cenderung sama dengan padepokan yang lainnya, yaitu dilihat dari alat, gerakan, sasaran, posisi. Pergeseran peradaban dan teknologi telah membawa dampak yang sangat luas dalam berbagai segi kehidupan, tanpa kecuali dalam bidang seni tidak luput akan pengaruh perkembangan teknologi. Maka pada saat penelitian silat patingtung sudah berdiri dan dikenal oleh masyarakat Bantennya sendiri pada tahun 1522-1813 anggapan tersebut muncul karena pada zaman Kesultanan Banten semua aspek kehidupan masyarakatnya berkembang termasuk didalam seni tradisi, yang mendasari lahirnya sebuah bela diri pencak silat memiliki tiga sisi yaitu sebagai bela diri, olah raga, dan seni. Pada saat penelitian dilakukan ditemukan pada sebuah pedepokan yang mencoba membuat dan melakukan penyembuhan alternative, dalam proses penyebuhan padepokan tersebut menggunakan dasar jurus pencak silat tersebut sebagai gerak penyembuhan alternative yang sering digunakan sampai saat ini. Jurus dasar pencak silat tersebut biasanya dikombinasikan dengan obat yang diracik sendiri oleh ketua padepokan. Padepokan berru sakti berorientasi kepada keagungan Sang Pencipta Allah Swt, karena itu mereka tidak menggunakan sesajen atau hal-hal yang bersifat gaib. Tidak hanya jurus pencak silat patingtung saja yang diajarkan tetapi mereka juga mengembangkan dan membuat khusus cara menggobati penyakit dengan senam yang diberinama senam tarik urat yang didasari oleh jurus-jurus dasar pencak silat patingtung berru sakti.
Item Description:http://repository.upi.edu/94088/1/s_c0951_060419_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/94088/2/s_c0951_060419_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94088/3/s_c0951_060419_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94088/4/s_c0951_060419_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/94088/5/s_c0951_060419_chapter3.pdf