TAMAN MARGASATWA RAGUNANSEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA 1966-2004

. Skripsi ini menggunakan metode historis mengingat bahwa data dan fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau, sehingga perlu diuji dan dianalisis tingkat kebenarannya agar kondisi yang terjadi pada masa lalu dapat tergambarkan dengan jelas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kiki Latifah, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-12-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:. Skripsi ini menggunakan metode historis mengingat bahwa data dan fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau, sehingga perlu diuji dan dianalisis tingkat kebenarannya agar kondisi yang terjadi pada masa lalu dapat tergambarkan dengan jelas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik serta penulisan dan interpretasi sejarah (historiografi). Kegiatan pengumpulan sumber dan data penelitian, selain menggunakan studi literatur, digunakan juga wawancara terhadap narasumber, baik pelaku maupun saksi sejarah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya Taman Margasatwa Ragunan (TMR) di daerah Jakarta Selatan dilatarbelakangi oleh perjalanan Kebun Binatang Cikini yang merupakan kebun binatang pertama di Jakarta, mengalami pasang surut dalam perkembangannya, khususnya dalam hal pengelolaannya serta letak geografis kebun binatang yang kurang lagi memadai untuk sebuah tempat habitat para satwa. Permasalahan tersebut membawa Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mulai merelokasi serta kembali menata Kebun Binatang Cikini untuk di pindahkan ke daerah Ragunan Jakarta selatan pada tahun 1964 dan mulai diresmikan serta dibuka untuk umum dan untuk kunjungan wisata pada tahun 1966. Sistem pengelolaan yang dijalankan TMR dari mulai ketika bertempat di Cikini hingga Ragunan mengalami kemajuan yang pesat, pengelolaan yang tidak baik serta berganti-gantinya kepengurusan ketika berada di Cikini yang membuat satwa terbengkalai dan kurangnya antusias pengunjung dijawab dengan kesuksesan serta perkembangan yang pesat ketika pindah ke daerah Ragunan yang ditandai oleh dibangunnya Pusat Primata Schmutzer (PPS) pada tahun 2002 sehingga membuat pengunjung terus mendatangi TMR sebagai tempat tujuan objek wisata. Pesatnya perkembangan yang terjadi pada TMR membuat warga sekitar merasakan dampak yang ditimbulkan, yaitu sebagian dari mereka beralih profesi dari petani menjadi pedagang karena tanah garapannya sudah berubah menjadi lahan TMR. Akibat dari perubahan profesi tadi, kehidupan perekonomian mereka hampir 60% mengalami perkembangan yang pesat.
Item Description:http://repository.upi.edu/94176/1/s_sej_053919_table_of_contant.pdf
http://repository.upi.edu/94176/2/s_sej_053919_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94176/3/s_sej_053919_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/94176/4/s_sej_053919_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94176/5/s_sej_053919_bibliography.pdf