PEMBARUAN PENDIDIKAN PERSIS : SUATU KAJIAN HISTORIS TERHADAP PESANTREN PERSIS TAROGONG GARUT 1979-1994

Skripsi ini berjudul "Pembaruan Pendidikan Persis : Suatu Kajian Historis terhadap Pesantren Persis Tarogong Garut 1979-1994". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai pembaruan apa saja yang terjadi di Pesantren Persis Tarogong. Masalah utama tersebut kemudian dibagi m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fitri Pramita Khaerrina, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-12-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Pembaruan Pendidikan Persis : Suatu Kajian Historis terhadap Pesantren Persis Tarogong Garut 1979-1994". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai pembaruan apa saja yang terjadi di Pesantren Persis Tarogong. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi 4 pertanyaan penelitian, yaitu 1) Bagaimana latar belakang berdirinya Pesantren Persis Tarogong? 2) Bagaimana perkembangan sistem pendidikan Pesantren Persis Tarogong tahun 1979-1994? 3) Apa yang melatarbelakangi Pesantren Persis Tarogong mengeluarkan beberapa kebijakan yang berbeda dengan kebijakan Pusat Pimpinan (PP) Persis? dan 4) Apa dampak yang ditimbulkan dari langkah kebijakan baru tersebut terhadap hubungan Pesantren Persis Tarogong dengan Pusat Pimpinan (PP) Persis? Skripsi ini menggunakan metode historis mengingat bahwa data dan fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau, sehingga perlu diuji dan dianalisis tingkat kebenarannya agar kondisi yang terjadi pada masa lalu dapat tergambarkan dengan jelas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik serta interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Kegiatan pengumpulan sumber dan data penelitian, selain menggunakan studi literatur, digunakan juga teknik wawancara terhadap narasumber, baik pelaku maupun saksi sejarah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya Pesantren Persis Tarogong dilatarbelakangi oleh pemekaran Pesantren Persis Garut yang sudah lebih dulu dan kekurangan tempat akibat jumlah murid semakin bertambah. Akhirnya tahun 1979 dimulai pembangunan Pesantren Persis Tarogong. Dalam menyelenggarakan pendidikannnya, banyak langkah baru yang diambil. Mulai dari menyelenggarakan ujian negara, padahal saat itu seluruh pesantren Persis dilarang mengikuti ujian negara dan apapun yang berkaitan dengan pemerintah oleh Ketua Umum Persis 1967-1983. Selain itu pesantren pun menyederhanakan beberapa mata pelajaran pesantren yang dianggap terlalu gemuk. Tidak hanya itu, pesantren juga mengubah sistem kalender pendidikan, yang mulanya mengikuti penanggalan Hijriyah (dari Syawal hingga Sa'ban), berubah mengikuti kalender pendidikan yang ditetapkan pemerintah (dari Juli hingga Juni). Semua itu dilakukan Pesantren Persatuan Islam Tarogong dengan pertimbangan sistem pendidikan pesantren yang dikeluarkan Pusat Pimpinan Persis sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Langkah kebijakan yang diambil oleh Pesantren Persis Tarogong ini menuai berbagai kritik tajam dari Pesantren Persis lainnya meskipun tidak sedikit yang pada akhirnya justru mengikuti kebijakan pembaruan ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pesantren mengambil langkah-langkah pembaruan ini adalah adanya sosok Latief Muchtar, Ketua Umum Persis, yang pemikirannya dikenal progresif dan lebih terbuka dibanding pendahulunya, E. Abdurrahman yang cenderung mengisolasi Persis dari dunia luar. Pembaruan ini sebenarnya tidak bertentangan dengan PP Persis, melainkan dengan tradisi pesantren di Persis, sehingga antara Pesantren Persis Tarogong dengan PP Persis terjalin hubungan yang baik.
Item Description:http://repository.upi.edu/94210/1/s_sej_050530_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94210/2/s_sej_050530_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/94210/3/s_sej_050530_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94210/4/s_sej_050530_bibliografy.pdf