EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 22 BANDUNG:Studi Kualitatif Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMA Negeri 22 Bandung
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani di lingkungan SMA Negeri 22 Bandung. Dan untuk mengetahui sejauhmana proses belajar mengajar yang efektif dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani. Peneli...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Book |
| Published: |
2011-10-05.
|
| Subjects: | |
| Online Access: | Link Metadata |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani di lingkungan SMA Negeri 22 Bandung. Dan untuk mengetahui sejauhmana proses belajar mengajar yang efektif dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap tempat, guru dan siswa, dan aktivitas dengan melibatkan 4 guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 22 Bandung sebagai sampel dalam penelitian kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani memerlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan berbagai macam permainan modifikasi sesuai dengan keadaan siswa. Selanjutnya pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh terhadap perubahan sikap siswa dan meningkatkan keterampilan afektif siswa, meliputi: keaktifan dalam proses belajar, kedisiplinan dalam berolahraga, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki keberanian, dan mampu bersosialisasi dengan teman dan guru, sehingga dalam pelaksanaannya pendidikan jasmani akan melahirkan pertumbuhan emosional anak yang baik seperti menambah rasa percaya diri, bertambahnya konsep diri, dan meningkatkan rasa harga diri. Faktor-faktor yang menghambat efektifitas pembelajaran pendidikan jasmani, adalah perangkat pembelajaran yang digunakan seperti kurikulum yang dulu dan belum berkembang sehingga proses belajar mengajar menjadi bosan karena tidak ada kegiatan belajar yang menarik yang dapat siswa untuk mencoba hal yang baru dan bersifat rekreasi, dengan adanya permainan modifikasi sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan aktif yang dioptimalisasikan oleh guru dari hasil kreatif dan inovatif dengan metode, gaya mengajar, serta strategi yang telah dirancang sesuai dengan keadaan situasi dan kondisi siswa, tempat, serta sarana dan prasarana. |
|---|---|
| Item Description: | http://repository.upi.edu/94425/1/s_pjkr_0608922_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/94425/2/s_pjkr_0608922_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/94425/3/s_pjkr_0608922_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/94425/4/s_pjkr_0608922_bibliography.pdf |