Hubungan Pengetahuan Konsumsi Minuman Berpemanis dengan Status Gizi Remaja

Obesitas adalah penimbunan lemak berlebih pada manusia yang berdampak buruk pada kesehatan, ini merupakan peningkatan akumulasi lemak dalam tubuh, dan menyebabkan resiko terhadap kesehatan. Tingginya konsumsi minuman yang mengandung pemanis dikaitkan dengan peningkatan angka kematian dan kejadian pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rahmawati, Afifah Nurliana (Author)
Format: Book
Published: Global Health Science Group, 2023-05-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Obesitas adalah penimbunan lemak berlebih pada manusia yang berdampak buruk pada kesehatan, ini merupakan peningkatan akumulasi lemak dalam tubuh, dan menyebabkan resiko terhadap kesehatan. Tingginya konsumsi minuman yang mengandung pemanis dikaitkan dengan peningkatan angka kematian dan kejadian penyakit akibat kelebihan berat badan (obesitas). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pengetahuan konsumsi minuman berpemanis dan status gizi remaja. Desain survei lintas-seksional digunakan dalam mengumpulkan data dari sampel remaja. Data diperoleh melalui penggunaan kuesioner yang dikembangkan langsung oleh peneliti dengan hasil uji validitas rentang pearson correlation 0,309-0,677 dan reabilitas diperoleh Alpha sebesar 0,801 untuk mengevaluasi pengetahuan tentang konsumsi minuman berpemanis serta status gizi. Untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut, dilakukan analisis korelasi menggunakan spearman rank correlation dengan uji non-parametric test. Namun, hasil penelitian yang mengejutkan menunjukkan bahwa nilai p-value dari pengetahuan dan status gizi 0,183 > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan konsumsi minuman berpemanis dengan status gizi remaja. Lebih spesifik lagi, ditemukan bahwa individu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal tidak selalu memiliki pengetahuan yang lebih baik, begitu pula sebaliknya, individu dengan IMT yang lebih tinggi tidak selalu memiliki pengetahuan yang lebih buruk. Temuan ini menekankan bahwa status gizi tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan tentang konsumsi minuman berpemanis semata. Obesity is the accumulation of excess fat inhumans which has a negative impact on health, this is an increase in the accumulation of fat in the body, and causes risks to health. High consumption of beverages containing sweeteners is associated with increased mortality and disease incidence due to overweight (obesity). This study aims to examine the relationship between knowledge of consumption of sweetened drinks and the nutritional status of adolescents. A cross-sectional survey design was used to collect data from a sample of adolescents. The datawere obtained through the use of a questionnaire developed directly by the researchers with the validity test results of the Pearson correlation range of 0.309-0.677 and the reliability obtained Alpha of 0.801 to evaluate knowledge about consumption of sweetened drinks and nutritional status. To analyze the relationship between these variables, a correlation analysis was performed. However, the surprising results of the study showed that the p-value of knowledge and nutritional status was 0.183 > 0.05, which means that there was no significant relationship between knowledge of consumption of sweetened drinks and the nutritional status of adolescents. More specifically, it was found that individuals with normal Body Mass Index (BMI)did not always have better knowledge, and vice versa, individuals with higher BMI did not always have worse knowledge. These findings emphasize that nutritional status is not only determined by knowledge of consumption of sweetened drinks alone.
Item Description:http://repository.upi.edu/94469/1/1713