KENYAMANAN TUNANETRA BERPERGIAN DENGAN PENDAMPING AWAS (STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA TUNANETRA DI BANDUNG)

Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi mahasiswa tunanetra di Bandung pada saat berpergian ke tempat keramaian terutama tempat yang asing yang belum pernah dikunjungi, solusinya tunanetra membutuhkan pendamping awas dalam berpergian. Dalam berpergian kenyamanan menjadi hal utama baik bagi tu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wenni Hermawati, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi mahasiswa tunanetra di Bandung pada saat berpergian ke tempat keramaian terutama tempat yang asing yang belum pernah dikunjungi, solusinya tunanetra membutuhkan pendamping awas dalam berpergian. Dalam berpergian kenyamanan menjadi hal utama baik bagi tunanetra itu sendiri atau bagi pendamping awasnya, selain untuk menghindarkan dari kesalahan dalam mendampingi bagi pendamping awas, juga menghindarkan kecelakaan kecil yang mungkin bisa terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan strategi studi kasus. Kasus yang dibahas dalam penelitian ini adalah kenyamanan 6 orang mahasiswa tunanetra di Bandung yang menggunakan pendamping awas dalam berpergian. Hasil penelitian ini mengungkapkan, bahawa pendampingan yang diberikan oleh pendamping awas yang berpengalaman menjadi salah satu hal yang terbaik yang bisa memberikan kenyamanan tunanetra dalam di dampingi, dikarenakan pemahaman pendamping yang berpengalaman mengenai pengkomunikasian medan yang berbahaya dan cara memegang yang tepat pada tunanetra. Sedangkjan pendampingan yang diberikan oleh pendamping yang tidak berpengalaman menjadi salah satu kendala yang bisa menyulitkan munculnya keluwesan dan kenyamanan tunanetra dalam berpegian yang didampingi oleh pendamping awas. Selain itu pendampingan yang diberikan oleh teman akrab tidak menjamin bahwa pendampingan tersebut tidak akan diskomunikasi, karena pengaruh kedekatan yang mengakibatkan lengahnya pendamping awas pada situasi perjalanan. Kesimpulannya diperlukannya pemahaman mengenai tunanetra dan Orientasi serta mobilitas tunanetra dalam berpergian bagi pendamping awas, serta terbiasanya tunanetra dalam berjalan memberikan pengaruh yang besar terhadap keluwesan tunanetra dalam di dampingi. Terlebih lagi kewaspadaan pendamping awas bersangkutan erat dengan kenyamanan dan keselamatan tunanetra selama perjalanan. Kepada pendamping awas, kiranya dapat memahami dan membantu mahasiswa dengan tepat tunanetra jika dirasa perlu. Diharapkan pula kepada peneliti selanjutnya yang berniat melakukan penelitian serupa, dapat mengungkap masalah lain yang belum terungkap dalam penelitian ini, yakni, mengenai kenyamanan tunanetra berpergian dnegan pendamping awas dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang belum terungkap tersebut.
Item Description:http://repository.upi.edu/94476/1/s_plb_034149_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/94476/4/s_plb_034149_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94476/2/s_plb_034149_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/94476/2/s_plb_034149_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94476/3/s_plb_034149_bibliography.pdf