ANALISIS MAKNA VERBA TATSU SEBAGAI POLISEMI DALAM BAHASA JEPANG

Dalam setiap bahasa termasuk bahasa Jepang, sering kali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata dengan kata lainnya. Salah satu hubungan kemaknaan tersebut adalah polisemi. Polisemi selain berdampak positif juga berdampak negatif. Disebut negatif karena akan meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kurnia Asih, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-15.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_94555
042 |a dc 
100 1 0 |a Kurnia Asih, -  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS MAKNA VERBA TATSU SEBAGAI POLISEMI DALAM BAHASA JEPANG 
260 |c 2010-10-15. 
500 |a http://repository.upi.edu/94555/3/s_c0551_0606253_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94555/2/s_c0551_0606253_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94555/4/s_c0551_0606253_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94555/1/s_c0551_0606253_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94555/5/s_c0551_0606253_bibliography.pdf 
520 |a Dalam setiap bahasa termasuk bahasa Jepang, sering kali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata dengan kata lainnya. Salah satu hubungan kemaknaan tersebut adalah polisemi. Polisemi selain berdampak positif juga berdampak negatif. Disebut negatif karena akan mengakibatkan kesalahan dalam penerimaan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna-makna apa saja yang terkandung dalam verba tatsu, apa makna dasar yang terkandung dalam verba tatsu, dan hubungan antarmakna dalam verba tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Data berupa jitsurei dari berbagai sumber dikumpulkan, disusun dan kemudian diklasifikasikan, dianalisis dan dilaporkan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa makna-makna yang terkandung dalam verba tatsu yaitu: berdiri (keadaan vertikal/tegak lurus); berdiri (bangkit dari keadaan duduk atau berbaring); mengepul/berterbangan; muncul/timbul ke permukaan; berada dalam suatu posisi atau keadaan; tertancap; meninggalkan suatu tempat. Beranjak/berangkat; melakukan tindakan; tertutup; tersiar/tersebar; terselenggara; datang (musim); ditetapkan; masuk akal; hasil dari pembagian; mendidih; diakui. Selain itu mengandung makna kisasn, yaitu: marah; gelisah; berguna; merinding; pandai; mencolok; terselamatkan dan tidak cocok. Makna dasar dari verba tatsu yaitu Berdiri (keadaan vertikal/tegak lurus). Sedangkan hubungan antar makna dari verba tatsu dilihat dari 3 majas yaitu: hubungan metonimi dengan makna 2, 7, 8, 14 dan 16 sedangkan makna 3,4,5,6,9,10,11,12,13,15 dan 17 memiliki hubungan metafora dengan makna dasar. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/94555/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/94555  |z Link Metadata