PENGARUH PENERAPAN KONSEP MINIMUM-MAKSIMUMTERHADAP PERSEDIAAN BARANG DAGANGANPADA BISNIS RITEL : ANALISIS TERHADAP KETERSEDIAAN PRODUK MIE INSTANTDI ALFAMART GA MANULANG PADALARANG
Semakin banyaknya peritel mancanegara berada di Indonesia pada tahun 1998, membuat peritel lokal kembali berbenah diri. Namun peritel lokal beralih ke tipe bisnis ritel minimarket dan lebih memfokuskan ekspansinya ke Kota-Kota Kabupaten ataupun Kotamadya dengan jumlah penduduk dibawah satu juta jiwa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2009-12-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Semakin banyaknya peritel mancanegara berada di Indonesia pada tahun 1998, membuat peritel lokal kembali berbenah diri. Namun peritel lokal beralih ke tipe bisnis ritel minimarket dan lebih memfokuskan ekspansinya ke Kota-Kota Kabupaten ataupun Kotamadya dengan jumlah penduduk dibawah satu juta jiwa. Hal inilah yang yang membuat perkembangan bisnis ritel modern minimarket di Indonesia berkembang pesat. Minimarket modern seperti Alfamart, Indomart, Yomart dan gerai minimarket yang belum menjadi anggota Aprindo lainnya. Tujuan utama dari sebagian besar peritel adalah menjual barang dagangan dan memberikan pelayanan yang prima pada konsumen. Alfamart dalam hal ini, telah diakui sebagai salah satu peritel besar di Indonesia yang telah memiliki 2.800 gerai di seluruh Indonesia dan menargetkan 1,2 juta transaksi penjualan setiap harinya pada tahun 2009. Untuk mencapai tujuan tersebut Alfamart telah menggunakan konsep minimum-maksimum untuk mengelola persediaan barang dagangannya agar persediaan selalu ada pada waktu dan jumlah yang tepat, namun di Alfamart GA Manulang Padalarang khusus untuk persediaan mie instant masih terdapat out of stock. Hal tersebutlah yang mendorong dilakukannya penelitian, yaitu mengenai gambaran penerapan konsep minimum-maksimum, gambaran persediaan mie instant, pengaruh penerapan konsep minimum maksimum terhadap persediaan barang dagangan khususnya mie instant. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Alfamart GA Manulang Padalarang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan konsep minimum-maksimum (X) sedangkan variabel terikat adalah persediaan mie instant (Y). Jenis penelitian adalah desktiptif verifikatif dengan metode deskriptif analisis. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 68 item mie, diperoleh melalui teknik sampling jenuh. Analisis data dan uji hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh penerapan konsep minimum-maksimum adalah 41,40% sedangkan sisanya 58,60% dipengaruhi faktor-faktor lain. Oleh karenanya, penulis menyarankan agar Alfamart dapat meningkat penerapan konsep minimum-maksimum khususnya pada persediaan mie instant, selain itu perlu diperhatikan faktor-faktor lain selain penerapan konsep minimum-maksimum dalam mengendalikan persediaan supaya tidak terjadi out of stock. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/94652/1/s_pem_055701_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/94652/2/s_pem_055701_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/94652/3/s_pem_055701_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/94652/4/s_pem_055701_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/94652/1/s_pem_055701_bibliography.pdf |