EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIANUNTUK TANAMAN TEMBAKAU DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemenuhan kebutuhan manusia tidak sebanding dengan ketersediaan sumberdaya lahan. Kebutuhan manusia terhadap lahan cenderung meningkat, sementara ketersediaan lahan relatif tetap, Potensi dan kemampuan sumberdaya lahan yang terbatas ini, semestinya manusia dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Jajang Sudrajat, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-03-12.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_94722
042 |a dc 
100 1 0 |a Jajang Sudrajat, -  |e author 
245 0 0 |a EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIANUNTUK TANAMAN TEMBAKAU DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA 
260 |c 2008-03-12. 
500 |a http://repository.upi.edu/94722/1/s_geo_034231_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94722/2/s_geo_034231_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94722/3/s_geo_034231_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94722/4/s_geo_034231_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94722/5/s_geo_034231_bibliography.pdf 
520 |a Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemenuhan kebutuhan manusia tidak sebanding dengan ketersediaan sumberdaya lahan. Kebutuhan manusia terhadap lahan cenderung meningkat, sementara ketersediaan lahan relatif tetap, Potensi dan kemampuan sumberdaya lahan yang terbatas ini, semestinya manusia dalam memanfaatkan lahan harus lebih optimal secara ekologis dan ekonomis. Untuk optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan lahan, perlu adanya informasi, identifikasi, klasifikasi potensi lahan. Untuk kepentingan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana kesesuaian lahan pertanian untuk budidaya tanaman tembakau di Kecamatan Bantarujeg. Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah: (1) Bagaimanakah karakteristik lahan pertanian yang digunakan untuk tanaman tembakau di Kecamatan Bantarujeg, (2) Seberapa besar tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Tembakau, (3) Faktor-faktor lahan apa yang menjadi pembatas dan upaya perbaikan lahan apa yang dapat mengatasi pembatas tersebut pada pengelolaan tembakau, (4) Bagaimana kondisi sosial ekonomi petani tembakau di Kecamatan Bantarujeg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lahan pertanian untuk tanaman tembakau dan seluruh petani tembakau di Kecamatan Bantarujeg. Sedangkan sampelnya berupa sampel wilayah yang diambil dari peta satuan lahan sekaligus diambil sampel petani yang dilakukan secara proporsional pada wilayah satuan lahan tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase dan matching method. Adapun matching method yaitu mencocokkan berbagai karakteristik lahan terhadap persyaratan tumbuh tanaman yang diteliti, yakni tembakau. Hasil penelitian menunjukan karakteristik lahan pertanian di Kecamatan Bantarujeg yaitu suhu rata-rata tahunan 27,10C, jumlah bulan kering 4, curah hujan rata-rata tahunan 2342,3 mm/tahun, drainase berkisar antara buruk-baik, bertekstur tanah liat, kedalaman efektif >30->90cm, KTK tersedia 21,05-53,54 me/100 g (tinggi-sangat tinggi, pH 5,5-8,0 (netral-basa), kadar fosfor tersedia antara 12,0-35,6 ppm (menengah-sangat tinggi), kadar potassium tersedia 32,912-298,749 mg/100g (menengah-sangat tinggi), kadar nitrogen (N Total) 0,1-0,3% (rendah-menengah), salinitas berada antara 0,03-0,35 mmhos/cm, kemiringan lereng berkisar antara 3-30%, bahan kasar dan singkapan batuan sebagian besar tidak ada. Tingkat kesesuaian lahan aktual untuk tanaman tembakau di Kecamatan Bantarujeg berkisar kelas cukup sesuai (S2) hingga kelas tidak sesuai saat ini (N1). Faktor pembatasnya adalah drainase, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, retensi hara, ketersediaan hara. Pada dasarnya semua faktor pembatas tersebut dapat diatasi. Kondisi sosial ekonomi petaninya yaitu rata-rata berpengalaman 5-10 tahun, sebagian besar luas lahan 0,1-0,5 ha, produksi 2 periode terakhir adalah cukup, harga berkisar Rp. 5.000-25.000/kg, rata-rata hasil dari lahan yaitu 60 kg/0,08 Ha dan atau 0,8 ton/ha, dan pemasaran hasil akhir dari petani ke tengkulak dan berakhir di pabrik Cianjur dan Garut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/94722/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/94722  |z Link Metadata