ANALISIS UNGKAPAN ~HAZUGANAI DAN ~WAKEGANAI SEBAGAI SINONIM YANG MENYATAKAN KETIDAKMUNGKINAN

Analisis Ungkapan ~Hazuganai dan ~Wakeganai sebagai Sinonim yang Menyatakan Ketidakmungkinan (Melina Ika Wardani, 2007,44 halaman) Dalam bahasa Jepang banyak terdapat kata yang bersinonim dan memiliki makna ganda (polisemi), baik dalam nomina, adjektiva, maupun verba. Begitu pula dengan ungkapan, ad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Melina Ika Wardani, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-10-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_94776
042 |a dc 
100 1 0 |a Melina Ika Wardani, -  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS UNGKAPAN ~HAZUGANAI DAN ~WAKEGANAI SEBAGAI SINONIM YANG MENYATAKAN KETIDAKMUNGKINAN 
260 |c 2007-10-22. 
500 |a http://repository.upi.edu/94776/3/s_c0551_022669_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94776/2/s_c0551_022669_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94776/1/s_c0551_022669_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94776/3/s_c0551_022669_bibliography.pdf 
520 |a Analisis Ungkapan ~Hazuganai dan ~Wakeganai sebagai Sinonim yang Menyatakan Ketidakmungkinan (Melina Ika Wardani, 2007,44 halaman) Dalam bahasa Jepang banyak terdapat kata yang bersinonim dan memiliki makna ganda (polisemi), baik dalam nomina, adjektiva, maupun verba. Begitu pula dengan ungkapan, ada kalanya beberapa ungkapan dalam bahasa Jepang hanya memiliki satu padanan ungkapan dalam bahasa Indonesia. Ketidaksesuaian penggunaan kata atau ungkapan akan menyebabkan kesalahan pemahaman mengenai makna kalimat yang dimaksud. Oleh karena itu, untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang, diperlukan pengetahuan yang baik mengenai makna dan penggunaan ruigigo (kata yang bersinonim) dan ruigihyougen (ungkapan yang bersinonim). Dalam skripsi ini penulis memilih ungkapan ~hazuganai dan ~wakeganai yang merupakan ungkapan bersinonim sebagai objek penelitian. Kedua ungkapan tersebut sama-sama digunakan untuk menyatakan perkiraan ketidakmungkinan. Latar belakang dipilihnya ungkapan tersebut antara lain karena sering muncul dalam buku-buku pelajaran bahasa Jepang, sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan perbedaannya kurang dipahami oleh mahasiswa sehingga sulit untuk mengetahui cara penggunaannya yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ungkapan ~hazuganai dan ~wakeganai ditinjau dari segi subjek, predikat yang digunakan, serta makna kedua ungkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Objek penelitiannya adalah ungkapan ~hazuganai dan ~wakeganai. Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah : (1) mengumpulkan referensi tentang ungkapan ~hazuganai dan ~wakeganai, (2) mengkaji subjek, predikat dan maknanya dari kedua ungkapan, (3) mengklasifikasikan ungkapan berdasarkan subjek, predikat dan maknanya , (4) mengkaji dan membandingkan dalam kondisi yang bagaimanakah kedua ungkapan tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dapat saling menggantikan, (5) mencari persamaan dan perbedaan kedua ungkapan berdasarkan hasil analisa. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa : a) Subjeknya adalah orang pertama, orang kedua, orang ketiga, benda nyata,z88;dan benda abstrak b) Sama-sama dapat digunakan untuk menunjukkan makna perkiraan ketidakmungkinan berdasarkan latar belakang atau kebiasaan subjek yang bersangkutan, dan perkiraan ketidakmungkinan berdasarkan hipotesis. c) Predikat yang diikuti ungkapan ~ hazuganai berupa kata kerja, kata sifat dan kata benda. Kata kerja yang dapat digunakan pada ungkapan ~ hazuganai dapat berupa kata kerja bentuk kamus, bentuk penyangkalan, ataupun bentuk lampau, sedangkan pada ungkapan ~wakeganai, kata kerja bentuk lampau tidak dapat digunakan. Begitu pula dengan kata sifat dan kata benda, kata sifat dan kata benda yang dapat digunakan pada ungkapan ~ hazuganai dapat berupa bentuk lampau, sedangkan kata sifat dan kata benda yang digunakan pada ungkapan ~wakeganai hanya kata sifat dan kata benda dalam bentuk biasa. d) Ungkapan ~wakeganai dapat digunakan baik pada kalimat yang menyatakan penyangkalan berdasarkan alasan yang objektif ataupun pada kalimat yang menyatakan penyangkalan berdasarkan alasan yang subjektif, sedangkan ~hazuganai hanya dapat digunakan pada kalimat yang mengandung alasan yang objektif saja Program Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia. SK. Dekan No : 326/H40.3.5.3/PG/2007 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/94776/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/94776  |z Link Metadata