DAMPAK PEMBANGUNAN VILLA DI KAWASAN LINDUNG TERHADAP KONDISI EKOLOGIS KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR

Pembangunan villa di kecamatan Cisarua kabupaten Bogor banyak yang tidak sesuai dengan Undang-undang No.41 Tahun 1999 tentang kehutanan dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2008 tentang pengelolaan kawasan lindung. Kecamatan Cisarua memiliki fungsi sebagai daerah resapan air dan pengendali banjir ba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sulastri, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-06-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pembangunan villa di kecamatan Cisarua kabupaten Bogor banyak yang tidak sesuai dengan Undang-undang No.41 Tahun 1999 tentang kehutanan dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2008 tentang pengelolaan kawasan lindung. Kecamatan Cisarua memiliki fungsi sebagai daerah resapan air dan pengendali banjir bagi daerah bawahnya. Apabila daerah yang berfungsi sebagai resapan air dan pengendali banjir terjadi ketidaksesuaian pembangunan, maka tentu akan menimbulkan dampak pada daerah bawahnya. Salah satu dampaknya yaitu berpengaruh terhadap kondisi ekologis wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk :1. Mendeskripsikan keberadaan villa di kawasan lindung kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. 2. Menganalisis dampak ekologis keberadaan villa di kawasan lindung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Sampel wilayah dalam penelitian ini adalah 3 desa yaitu desa Leuwimalang, desa Jogjogan dan desa Tugu Utara sedangkan sampel penduduknya adalah 74 responden. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah indikator pembangungan villa dan variabel terikatnya adalah kondisi ekologis yang terdiri dari bencana longsor, bencana banjir dan ketersediaan air. Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskripftif dalam bentuk persentase dan tehnik overlay antara peta persebaran villa dengan peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, peta geologi, peta kemiringan lereng, peta topografi, peta RTRW dan peta longsor. Berdasarkan hasil pengamatan, keberadaan villa dilihat dari aspek jumlah, bangunan villa terbanyak berada di desa Tugu Selatan. Bangunan villa tersebar hampir merata di seluruh desa dan kelurahan, berada di ketinggian antara 647 -2030 mdpl dan kemiringan lereng 2 - 35 %, berdiri di atas batuan Gunung Api Muda dengan jenis tanah Podsolik yang peka terhadap longsor. Sedangkan jika dilihat dari aspek RTRW kabupaten Bogor tahun 2005-2025, kecamatan Cisarua termasuk ke dalam wilayah pembangunan II yaitu sebagai kawasan resapan air dan pengendali banjir dan diarahkan untuk kawasan penyangga bagi daerah di bawahnya. Menurut responden dampak dari pembangunan villa di kawasan lindung terhadap kondisi ekologis yaitu terjadi bencana longsor (79,73 %), bencana banjir (67,57 %) dan terjadi kekurangan air bersih sebanyak (27,03 %).
Item Description:http://repository.upi.edu/94827/1/s_geo_0800067_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/94827/2/s_geo_0800067_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/94827/3/s_geo_0800067_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/94827/4/s_geo_0800067_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/94827/5/s_geo_0800067_bibliography.pdf