PENGARUH BEBAN PENYUSUTAN SARANA GERAKTERHADAP LABA BERSIH:STUDI KASUS PADA PT. KAI DAOP 2 BANDUNG:

• Main Author: Sandi Nugraha, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-01-02.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/94835/4/s_pea_044594_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/94835/1/s_pea_044594_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/94835/3/s_pea_044594_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/94835/2/s_pea_044594_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/94835/5/s_pea_044594_bibliograpy.pdf
• Keywords: L Education (General)

PT Kereta Api merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak pada bidang jasa transportasi. Setiap perusahaan pada dasarnya berusaha untuk menghasilkan laba yang lebih baik. Perusahaan akan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan usahanya. Tetapi dengan adanya keterbatasan kegunaan aktiva tetap, maka akan terjadi penyusutan. Penyusutan ini yang dilaporkan sebagai beban penyusutan. Beban penyusutan yang ada pada PT KAI Daop 2 Bandung menggunakan metode Penyusutan Garis lurus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh beban penyusutan sarana gerak terhadap laba bersih (studi kasus pada PT KAI Daop 2 Bandung). Desain penelitian yang digunakan bersifat kausal, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 for windows, ternyata terdapat pengaruh yang negatif dari adanya beban penyusutan sarana gerak terhadap perolehan laba bersih, dengan koefisien regresi sebesar -10,470. Pengaruh yang dimiliki beban penyusutan sarana gerak terhadap laba bersih untuk perusahaan Kereta Api Daop 2 Bandung adalah sebesar 32,1%, Sebagaimana diketahui bahwa laba bersih merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu laba bersih yang diperoleh perusahaan harus terus ditingkatkan untuk mencegah agar tidak terjadi kebangkrutan, caranya yaitu dengan pemanfaatan penyediaan jasa yang terus ditingkatkan, dengan pelayanan jasa yang ditingkatkan maka intensitas penggunaan terhadap jasa transportasi dapat lebih dioptimalkan. Selain itu adanya peningkatan produktivitas dan income, dari adanya income yang diperoleh dapat mengimbangi beban yang dikeluarkan, sehingga pencapaian laba yang diharapkan dapat tercapai.