HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANGTINDAK KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA

Kadang kala para guru melakukan kekerasan pada siswa dalam rangka mendidik dan menegakkan disiplin. Dari sudut pandang guru, tindak kekerasan yang dilakukannya itu adalah sebuah hukuman untuk mendisiplinkan siswa, tetapi siswa mempunyai persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut sebag...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anita Trisnawati Sunaya, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-02-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_94866
042 |a dc 
100 1 0 |a Anita Trisnawati Sunaya, -  |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANGTINDAK KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA 
260 |c 2008-02-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/94866/2/s_ppb_030014_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94866/2/s_ppb_030014_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94866/4/s_ppb_030014_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94866/3/s_ppb_030014_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/94866/1/s_ppb_030014_chapter5.pdf 
520 |a Kadang kala para guru melakukan kekerasan pada siswa dalam rangka mendidik dan menegakkan disiplin. Dari sudut pandang guru, tindak kekerasan yang dilakukannya itu adalah sebuah hukuman untuk mendisiplinkan siswa, tetapi siswa mempunyai persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut sebagai sebuah tindak kekerasan. Tindak kekerasan guru terhadap siswa akan memunculkan berbagai macam gejala gangguan psikologis, salah satunya adalah gangguan kesehatan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang (1) tingkat persepsi siswa tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya; (2) tingkat persepsi siswa laki-laki tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya; (3) tingkat persepsi siswa perempuan tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya; (4) tingkat kesehatan mental siswa yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya merupakan tindak kekerasan; (5) tingkat kesehatan mental siswa yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya merupakan tindak kekerasan; (6) tingkat kesehatan mental siswa laki-laki yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya merupakan tindak kekerasan; (7) hubungan antara persepsi siswa tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru dengan kesehatan mentalnya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung tahun ajaran 2007/2008, yang diambil secara acak. Melalui penelitian dengan metode deskriptif dan perhitungan statistik, diperoleh hasil berikut: (1) Siswa-siswi kelas VIII di SMP Pasundan 3 Bandung pada umumnya mempersepsi tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya sebagai sesuatu yang menyakitkan; (2) kelompok responden siswa laki-laki mempersepsi tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru tidak begitu menyakitkan; (3) kelompok responden siswa perempuan mempersepsi tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru sebagai sesuatu yang menyakitkan; (4) kesehatan mental siswa-siswa kelas VIII di SMP Pasundan 3 Bandung yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru merupakan tindak kekerasan pada umumnya berada pada kategori buruk; (5) siswa laki-laki yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru merupakan tindak kekerasan, mempunyai kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan dengan siswa perempuan; (6) siswa perempuan yang memiliki persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru merupakan tindak kekerasan mempunyai kesehatan mental yang lebih buruk dari pada siswa laki-laki; (7) persepsi siswa tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya berpengaruh terhadap kesehatan mental siswa itu sendiri. Rekomendasi penelitian diberikan kepada pihak-pihak sebagai berikut: (1) pihak sekolah (guru) hendaknya mengubah paradigma disiplin dan hukuman tidak dalam bentuk tindakan fisik; (2) petugas bimbingan dan konseling hendaknya mampu memberikan layanan konseling bagi pengembangan, pencegahan, atau penyembuhan kesehatan mental siswa yang terkena tindak kekerasan guru; (3) siswa hendaknya tidak melakukan tindakan yang dapat menstimulasi guru melakukan tindak kekerasan; (4) Peneliti Selanjutnya diharapkan mampu mengkaji secara mendalam mengenai variabel yang sama, subyek, lokasi penelitian dan metode yang berbeda. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/94866/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/94866  |z Link Metadata