DAMPAK PENERAPAN COMPLEX TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAEROBIC ALAKTIK :Study Experimen Pada Atlet Futsal Putri Universitas Pendidikan Indonesia
Complex training merupakan metode latihan yang menggabungkan dua metode latihan yang saling mempengaruhi. Kedua metode latihan tersebut yaitu metode peningkatan kekuatan maksimal melalui perbaikan koordinasi intramuscular melalui metode neural activation method dan metode latihan plyometric. Kemampu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-01-14.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Complex training merupakan metode latihan yang menggabungkan dua metode latihan yang saling mempengaruhi. Kedua metode latihan tersebut yaitu metode peningkatan kekuatan maksimal melalui perbaikan koordinasi intramuscular melalui metode neural activation method dan metode latihan plyometric. Kemampuan anaerobik alaktasid adalah kemampuan untuk mewujudkan gerak ledak (gerak explosive) maximal maupun sub-maximal. Penelitian ini diajukan penulis dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak penerapan pelatihan complex training terhadap peningkatan kemampuan anaerobic alaktik speed, agilitas, power dan maximum strength. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik sampling jenuh. Populasi terdiri dari pemain futsal puteri anggota UKM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Instrument penelitian berupa program latihan Complex Training. Dan tes kemampuan anaerobik alaktasid, yaitu : Speed (tes 20m dash sprint), Agility (Shuttle run 4m x 5 rep), Power (Standing broadjump), Maximum Strength (Leg Press). Kriteria penerimaan dan penolakan : Tolak hipotesis jika thitung > ttabel, terima jika thitung < ttabel, dk (n-1), ttabel ( 1-α ) dari hasil uji paired sample t-test ( berpasangan ), maka dapat diambil nilai yaitu tα ( 0,95 : 11 ) sebesar 1,80 kemudian nilai ini dibandingkan dengan harga thitung 30,66. karena t ( 30.66 ) > tα ( 1,80 ), maka Ho ditolak. kesimpulannya bahwa complex training memberikan perubahan yang signifikan terhadap kemampuan anaerobic alaktik. Maka peneliti menyarankan kepada para pelatih untuk memberikan pelatihan Complex Training didalam penyusunan periodisasi latihan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/95087/1/s_kor_0705038_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/95087/2/s_kor_0705038_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/95087/3/s_kor_0705038_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/95087/4/s_kor_0705038_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/95087/5/s_kor_0705038_bibliography.pdf |