REORGANISASI DAN RASIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT (TNI-AL) 1948-1950: Dari Pembentukan Komisi Reorganisasi (KRAL) hingga Terbentuknya Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL)

Skripsi ini berjudul "Reorganisasi dan Rasionalisasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) 1948-1950: Dari Pembentukan Komisi Reorganisasi (KRAL) hingga Terbentuknya Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL)". Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana proses Reorg...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rifky Azhari, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-03-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Reorganisasi dan Rasionalisasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) 1948-1950: Dari Pembentukan Komisi Reorganisasi (KRAL) hingga Terbentuknya Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL)". Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana proses Reorganisasi dan Rasionalisasi yang terjadi pada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL)? Masalah utama tersebut terbagi ke dalam empat pertanyaan penelitian yaitu (1) Bagaimana kontribusi Komisi Reorganisasi Angkatan Laut (KRALRI) terhadap pengintegrasian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut?; (2) Bagaimana kontribusi terbentuknya Korps Komando terhadap pengintegrasian tentara dalam Angkatan Laut?; (3) Apa saja hambatan yang terjadi pada proses Reorganisasi dan Rasionalisasi dalam Angkatan Laut itu?; dan (4) Bagaimana dampak dari adanya Reorganisasi dan Rasionalisasi TNI-AL terhadap dinamika politik nasional? Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis. Pendekatan yang digunakan adalah penulis melakukan pendekatan interdisipliner dengan mengambil konsep dari ilmu Psikologi, yakni Psikologi Militer, konsep konflik yang diperoleh dari Sosiologi, serta konsep elemen kekuatan negara yang diperoleh dari ilmu Politik. Berdasarkan hasil temuan maka diperoleh bahwa sebenarnya Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) adalah salah satu cara yang dilakukan untuk terbentuknya integritas dalam Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Sebelum diadakannya RERA, kondisi internal ALRI mengalami dualisme komando yang terjadi antara MKR dan ALRI itu sendiri. Namun, sejak dibentuknya Komisi Reorganisasi Angkatan Laut (KRAL) dalam ALRI perlahan tapi pasti konflik internal tersebut mulai hilang. Keberadaan Komisi Reorganisasi Angkatan Laut (KRAL) disamping menghilangkan konflik internal, komisi ini juga memperbaiki dan menyempurnakan sistem perekrutan serta kurikulum pendidikan tentara ALRI. Mengingat kondisi politik dan keamanan pertahanan Indonesia yang pada saat itu sedang tidak stabil, Keberadaan Komisi Reorganisasi Angkatan Laut (KRAL) yang dibentuk berkat adanya RERA ini memang diperlukan untuk memperkuat pertahanan Indonesia dari berbagai pihak yang ingin mengganggu kestabilan politik dan pertahanan keamanan negara. Pada perkembangannya, ternyata diadakannya Reorganisasi dan Rasionalisasi TNI-AL berdampak terhadap dinamika politik nasional. Dampak yang ditimbulkan dari RERA TNI-AL ini adalah meletusnya Peristiwa Madiun 1948. Peristiwa ini berawal dari kekecewaan beberapa pihak akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh KRAL. Beberapa pihak ALRI yang terlibat adalah Atmadji, Katamhadi, Ahmad Jadao serta orang-orang yang tergabung ke dalam organisasi Front Demokrasi Rakyat (FDR).
Item Description:http://repository.upi.edu/95123/1/s_sej_0705447_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/95123/2/s_sej_0705447_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/95123/3/s_sej_0705447_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/95123/4/s_sej_0705447_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/95123/5/s_sej_0705447_bibliography.pdf