PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING

Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan perusahaan dan alternatif investasi pada sektor sekuritas bagi investor (pemodal). Initial Public Offering (IPO) terjadi untuk perusahaan yang baru pertama kali menerbitkan dan menjual sekuritasnya ke publik. Ada dua kemungkinan penawaran harga di pa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Indri Sulistiawati, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-01-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan perusahaan dan alternatif investasi pada sektor sekuritas bagi investor (pemodal). Initial Public Offering (IPO) terjadi untuk perusahaan yang baru pertama kali menerbitkan dan menjual sekuritasnya ke publik. Ada dua kemungkinan penawaran harga di pasar perdana, yakni underpricing atau overpricing. Underpricing terjadi jika harga penawaran di pasar perdana lebih rendah daripada ketika saham mulai diperdagangkan di pasar sekunder. Kondisi ini membuat investor memiliki kesempatan untuk memperoleh return berupa selisih harga ketika membeli saham di pasar perdana dan menjualnya kembali di pasar sekunder. Harga saham seharusnya mencerminkan informasi yang tersedia. Berbagai informasi perusahaan disusun dalam bentuk prospektus. Salah satu informasi yang terdapat dalam prospektus yakni ikhtisar laporan keuangan perusahaan. Ikhtisar laporan keuangan ini merupakan cerminan dari kondisi perusahaan. Ketika perusahaan dalam kondisi baik, maka saham seharusnya dijual dengan harga yang sesuai dan diminati oleh investor sehingga membuat harga saham menjadi tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengambil judul "Pengaruh Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Underpricing". Tujuan penelitian ini yakni untuk melihat bagaimana pengaruh informasi akuntansi keuangan terhadap underpricing. Informasi akuntansi keuangan pada penelitian ini terdiri dari return on asset dan debt to asset ratio. Metode yang digunakan yakni deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Penelitan dilakukan pada sejumlah perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan demikian jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Sampel yang didapat sebanyak 20 perusahaan. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi ganda (multiple regression). Hasil penelitian menunjukan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap underpricing dan total debt to asset ratio berpengaruh negatif terhadap underpricing. Untuk peneltian yang lain disarankan untuk mengadakan penelitan pada perusahaan dengan industri yang sejenis.
Item Description:http://repository.upi.edu/95276/3/s_pea_045157_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/95276/5/s_pea_045157_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/95276/2/s_pea_045157_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/95276/1/s_pea_045157_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/95276/4/s_pea_045157_bibliography.pdf