PENURUNAN INDUSTRI KERAJINAN GENTENG DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN
Kecamatan Pejagoan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Selama ini Kecamatan Pejagoan sering diidentikan sebagai sentra industri kerajinan genteng. Hal ini didukung dengan kualitas genteng yang bagus sehingga perkembangan industri kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan dapa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-04-16.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kecamatan Pejagoan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Selama ini Kecamatan Pejagoan sering diidentikan sebagai sentra industri kerajinan genteng. Hal ini didukung dengan kualitas genteng yang bagus sehingga perkembangan industri kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan dapat berkembang dengan pesat. Namun, akhir-akhir ini industri kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan mengalami penurunan dari segi jumlah unit usaha dan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan industri kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan dan menganalisis kondisi kesejahteraan pengrajin setelah terjadi penurunan industri kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data antara lain: observasi lapangan, penyebaran angket, dokumentasi, dan studi literatur. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple random sampling. Indikator dalam penelitian ini yaitu industri yang terdiri atas bahan baku, modal, biaya produksi, tenaga kerja, persaingan, dan upah. Kesejahteraan pengrajin terdiri atas pendapatan, pola konsumsi, dan kepemilikan fasilitas hidup. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode persentase. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan industri kerajinan genteng yaitu bahan baku yang sulit, modal yang sedikit, biaya produksi yang tinggi, berkurangnya jumlah tenaga kerja, persaingan dengan industri lain tinggi, dan upah yang rendah. Kesejahteraan pengrajin setelah penurunan industri kerajinan genteng tidak begitu menurun, walaupun pendapatan pengrajin masih tergolong rendah namun mereka mempunyai pendapatan tambahan yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, pola konsumsi mereka tetap bahkan ada yang meningkat, dan kepemilikan fasilitas hidup lebih lengkap, hal ini dikarenakan mereka memperoleh pendapatan tambahan dari anak dan kerabat yang bekerja di kota. Oleh karena itu, untuk mengatasi penurunan jumlah industri dan pengrajin, pemerintah daerah diharapkan memberi bantuan berupa modal dengan bunga ringan kepada para pengusaha dan ikut membantu dalam promosi serta menaikkan UMR, sehingga produk kerajinan genteng di Kecamatan Pejagoan menjadi terkenal dan laku di pasaran Pejagoan, the one of the sub-district of Kebumen Regency, is known as the center of roof-tile manufactures because of the manufacturers' excellent quality commodity. However, the industry lately is having a decline in terms of its unit quantity and man power. Therefore, the aim of this present study is to analyze the factors causing the decline in Pejagoan sub-district as well as to observe the wealth of the individuals involved after the decline. Meanwhile, the terms "wealth" refer to income, consumption pattern and facility owned. This study employs descriptive methodology, which involves observation, distribution of questionnaires, documentation, and literary research as the data collection techniques from simple-random-selected samples. The indicators assessed in this study are raw material, capital, production cost, man power, competition and wage. Eventually, the data analysis methodology used is percentage methodology. The result shows that the factors causing the decline are the rareness of the raw material, the insufficiency of the capital, the expensiveness of the production cost, the reduction of the man power, the high intensity of the competition among industries, and the low value of wage. On the other hand, the wealth of the individuals involved is not reduced because they have additional incomes to fulfill their daily needs. Moreover, some of them have increased consumption pattern and own more complete life facility, because they earn additional income from their children or neighbor who work in the city. Therefore, to overcome the decline, the local governance is hoped to support the manufacturers with low-interest capital loan and to help promoting and to increase the regional minimum wages in order to recover the popularity and the market of roof-tile manufacture in Pejagoan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/95309/1/s_geo_0807024_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/95309/2/s_geo_0807024_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/95309/3/s_geo_0807024_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/95309/4/s_geo_0807024_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/95309/5/s_geo_0807024_bibliography.pdf |