TARI JAGA REGOL DI SANGGAR SENI SEKAR PANDANKOMPLEK KERATON KACIREBONAN KOTA CIREBON
ABSTRAK Tari Jaga Regol merupakan tarian kreasi baru yang berkembang di Sanggar Seni Sekar Pandan yang berlokasikan di Komplek Keraton Kacirebonan Kota Cirebon. Tari ini ditarikan secara masal atau berkelompok dan penyajiannya pun di sajikan secara helaran atau arak-arakan. Masalah yang diteliti pad...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-10-13.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | ABSTRAK Tari Jaga Regol merupakan tarian kreasi baru yang berkembang di Sanggar Seni Sekar Pandan yang berlokasikan di Komplek Keraton Kacirebonan Kota Cirebon. Tari ini ditarikan secara masal atau berkelompok dan penyajiannya pun di sajikan secara helaran atau arak-arakan. Masalah yang diteliti pada Tari Jaga Regol adalah (1) Bagaimana latar belakang Tari Jaga Regol, (2) Bagaimana struktur koreografi dan iringan music Tari Jaga Regol, (3) Bagaimana bentuk rias dan busana Tari Jaga Regol. Penelitian ini bertujuan secara umum untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Tari Jaga Regol yang terdapat di Sanggar Seni Sekar Pandan Komplek Keraton Kacirebonan Kota Cirebon, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk (1) mendeskripsikan latar belakang terbentuknya Tari Jaga Regol, (2) mendeskripsikan struktur koreografi dan iringan musik Tari Jaga Regol, (3) mendeskripsikan tat arias dan tata busana Tari Jaga Regol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuatitatif. Peneliti tidak hanya sekedar memaparkan dan mendeskripsikan saja, melainkan menganalisis fenomena-fenomena yang muncul pada Tari Jaga Regol ini. Berdasarkan hasil penelitian Tari jaga Regol diciptakan pada tahun 2000 oleh Elang Heri Komarahadi, dengan tujuan untuk memeriahkan Festival Keraton I yang dan sekaligus menunjukan kepada masyarakat luas bahwa Kota Cirebon tidak hanya memiliki Topeng Cirebon saja. Tari Jaga Regol menceritakan tentang seorang penjaga pintu atau gerbang keraton yang menyamar dan membaurdengan masyarakat sebagai nelayan untuk mengelabui musuh. Pintu atau gerbang keraton yang dimaksud di sini adalah pantai. Fungsi dari Tari Jaga Regol ini sebagai kebutuhan estetika atau pertunjukan.Tari ini perkembangan dari kesenian Angklung Bungko, Angklung Bungko merupakan kesenian yang berada di Daerah Bungko. Kesenian ini ada sejak abad ke-17 setelah wafatnya Sunan Gunung Jati. Kesenian ini menggambarkan luapan kegembiraan dari mereka (masyarakat Bungko) memenangkan perang (tawuran) melawan pasukan Pangeran Pekik (Ki Ageng Petakan). "Tawuran" sebagai akibat perbedaan pendapat mengenai prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang diajarkan Sunan Gunung Jati. Karena Tari Jaga Regol merupakan perkembangan dari Kesenian Angklung Bungko maka struktur koreografinya mengambil beberapa gerakan dari Kesenian Angklung Bungko seperti bebek ngoyor dan entog longok. Iringan musik Tari Jaga Regol menggunakan gamelan renteng, kendang, gong, dan suling dengan lagu tukar maru dan playon. Tata rias yang digunakan dalam Tari Jaga Regol merupakan tata rias realis, tata rias realis adalah tata rias yang tetap menunjukan wajah asli penari namun tata rias ini hanya mempertegas atau mempertebal garis-garis wajah dan mempertajam ekspresi dari karakter tarian yang dibawakan. Namun ada tambahan aksesoris yang dikenakan di wajah yaitu kaca mata hitam. Sedangkan tata busana yang dikenakan dalam Tari Jaga Regol menyadap dari Tari Tumenggung, Kesenian Angklung Bungko, dan Kesenian Lais. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/95348/5/s_c0951_060074_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/95348/3/s_c0951_060074_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/95348/2/s_c0951_060074_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/95348/4/s_c0951_060074_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/95348/1/s_c0951_060074_bibliography.pdf |