PENERAPAN PROSES PEMBELAJARAN YANG MENGACU PADA STANDAR PROSES DALAM PENCAPAIAN KETUNTASAN KOMPETENSI MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK
Salah satu tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, melalui upaya peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan. Kondisi di lapangan saat ini, proses pembelajaran yang diterapkan pada kompe...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-06-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Salah satu tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, melalui upaya peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan. Kondisi di lapangan saat ini, proses pembelajaran yang diterapkan pada kompetensi menginterpretasikan gambar teknik masih konvensional yaitu proses pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher center). Hasil yang dicapai dari proses pembelajaran tersebut yang diterapkan kepada enam kelas X TKR SMKN 6 Bandung, tidak ada satupun kelas yang memenuhi syarat ketuntasan pembelajaran secara klasikal. Berbagai alasan dapat dikemukakan sebagai penyebab rendahnya hasil belajar kelas X TKR SMKN 6 Bandung pada kompetensi menginterpretasikan gambar teknik, salah satunya adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Kondisi tersebut perlu ditindaklanjuti dengan diadakannya perbaikan terhadap proses pembelajaran, sebagai upaya untuk meningkatkan pencapaian ketuntasan, atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara empiris tentang penerapan proses pembelajaran yang mengacu pada standar proses. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan adalah Control Group Pretest and Posttest Design. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan proses pembelajaran konvensional, terdapat 24% yang dinyatakan tuntas belajar, sedangkan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan proses pembelajaran yang mengacu pada standar proses, terdapat 85% yang dinyatakan belajar tuntas. Bila dibandingkan dengan syarat yang ditentukan oleh Depdiknas untuk ketuntasan belajar secara klasikal > 85%, maka kelas eksperimen dinyatakan tuntas secara klasikal. Kesimpulannya, terdapat perbedaan yang positif dan signifikan, pada pencapain ketuntasan belajar, yang menggunakan proses pembelajaran mengacu pada standar proses dibandingkan dengan yang mendapatkan proses pembelajaran konvensional. Saran peneliti dari hasil penelitian ini yaitu; Proses pembelajaran harus dipersiapkan secara matang, baik itu sebelum, pada saat, ataupun setelah proses pembelajaran berlangsung. Alokasi waktu selama pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik supaya pembelajaran bisa lebih efektif sesuai dengan yang telah direncanakan; Jadikanlah siswa sebagai subjek belajar, peran guru hanya menjadi fasilitator yang bertanggung jawab pencapaian tujuan yang diamanatkan oleh KTSP. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/95398/1/s_tm_0605652_table_of_contentx.pdf http://repository.upi.edu/95398/4/s_tm_0605652_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/95398/5/s_tm_0605652_chapter3x.pdf http://repository.upi.edu/95398/3/s_tm_0605652_chapter5x.pdf http://repository.upi.edu/95398/2/s_tm_0605652_bibliographyx.pdf |