PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMKN 12 BANDUNG KELAS X TAHUN AJARAN 2010/2011)

Penelitian ini berangkat dari latar belakang hasil belajar siswa yang masih kurang optimal pada standar kompetensi MMAU. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas X SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2010/2011 ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru ha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ersa Abakusuma, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-06-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berangkat dari latar belakang hasil belajar siswa yang masih kurang optimal pada standar kompetensi MMAU. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas X SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2010/2011 ditemukan bahwa kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat pembelajaran menjadi monoton dan siswa tidak aktif ketika mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diterapkannya suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dalam hal ini penulis menerapkan model inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang cocok dengan masalah di atas adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dimulai dengan adanya masalah yang dirasakan sendiri oleh guru dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses belajar siswa yang tidak relevan dengan harapan guru atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru dan perilaku belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dimana untuk setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 48,78% meningkat menjadi 63,78% siklus II, kemudian meningkat kembali menjadi 77,43% pada siklus III. Sementara untuk hasil belajar siswa, pada siklus I nilai rata-rata pre-test sebesar 31,97 dan mengalami peningkatan pada post-test sebesar 27,32 poin menjadi 59,29, dengan normalisasi gain sebesar 0,37 yang termasuk kategori sedang. Pada siklus II nilai rata-rata pre-test sebesar 18,72 mengalami peningkatan sebanyak 58,38 poin menjadi 77,1 pada saat post-test dengan normalisasi gain sebesar 0,72 yang termasuk dalam kategori tinggi. Pada siklus III nilai rata-rata pre-test sebesar 16,65 meningkat sebanyak 64,95 poin pada saat post-test menjadi 81,6 dengan normalisasi gain sebesar 0,78 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil nilai rata-rata ranah psikomotor pada siklus I sebesar 75,67 meningkat menjadi 86 pada siklus II, kemudian meningkat kembali menjadi 100 pada siklus III. Hasil nilai rata-rata ranah afektif pada siklus I sebesar 67,5 meningkat menjadi 74,2 pada siklus II, kemudian meningkat kembali menjadi 92,5 pada siklus III. Dari hasil pelaksanaan PTK melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siklus I sampai siklus III dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing ini selain dapat meningkatkan hasil belajar juga dapat mengembangkan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran.
Item Description:http://repository.upi.edu/95432/2/s_tm_054161_table_of_content.rtfx.pdf
http://repository.upi.edu/95432/1/s_tm_054161_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/95432/4/s_tm_054161_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/95432/3/s_tm_054161_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/95432/5/s_tm_054161_bibliography.pdf