PERBANDINGAN STRATEGI PERJUANGAN SULTAN SIAHRIR DAN TAN MALAKA PADA MASA RVOLUSI KEMERDEKAAN (1942-1948)

Skripsi ini berjudul " Perbandingan Strategi Perjuangan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka Pada Masa Revolusi Kemerdekaan dari Tahun 1945-1948". Latar belakang permasalahan skripsi adalah pada masa pergerakan nasional dan pendudukan Jepang, Sutan Sjahrir dan Tan Malaka memiliki pendirian yang sa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Febby Syahputra, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-07-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_95470
042 |a dc 
100 1 0 |a Febby Syahputra, -  |e author 
245 0 0 |a PERBANDINGAN STRATEGI PERJUANGAN SULTAN SIAHRIR DAN TAN MALAKA PADA MASA RVOLUSI KEMERDEKAAN (1942-1948) 
260 |c 2011-07-19. 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/1/daftar_isi%2812%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/2/bab_1%285%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/3/bab_2%284%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/4/bab_3%284%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/5/bab_4%284%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/6/bab_5%284%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/95470/7/daftar_pustaka_dan_riwayat_hidup.pdf 
520 |a Skripsi ini berjudul " Perbandingan Strategi Perjuangan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka Pada Masa Revolusi Kemerdekaan dari Tahun 1945-1948". Latar belakang permasalahan skripsi adalah pada masa pergerakan nasional dan pendudukan Jepang, Sutan Sjahrir dan Tan Malaka memiliki pendirian yang sama, yaitu tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial, tapi setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, kedua tokoh tersebut berbeda pandangan. Pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah "Mengapa Sutan Sjahrir dan Tan Malaka Berbeda Strategi Dalam Mempertahankan Kemerdekaan"?. Untuk menjawab pertanyaan penelitian itu, penulis membuat beberapa rumusan permasalahan, diantaranya Bagaimana Latar Belakang Pemikiran Politik Sutan Sjahrir dan Tan Malaka, Bagaimana Strategi Perjuangan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1948, Bagaimana Pengaruh Perjuangan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka terhadap Kondisi Sosial-Politik Indonesia pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1948. Pada saat belajar di luar negeri Sutan Sjahrir dan Tan Malaka terpengaruh oleh sosialisme yang memperjuangkan rakyat kecil. Walaupun sama-sama menganut paham sosialisme tetapi mereka berbeda cara pandang dalam prinsip strategi perjuangan, hal itu dikarenakan Sutan Sjahrir banyak bergaul dengan tokoh sosialisme yang berpendidikan tinggi dan demokratis sehingga sifat perjuangannya adalah menjunjung kebebasan dalam hal ini bebas mendirikan partai-politik (multi-partai) dan menekankan tingkat pendidikan bagi masyarakat.Sedangkan Tan Malaka terpengaruh dengan semangat Revolusi Bolshevik di Rusia.Revolusi Bolshevik memberikan ide bagi Tan Malaka bahwa revolusi melalui aksi massa sangat efektif dalam menjatuhkan rezim penindas rakyat. Meskipun demikian, nilai nasionalismenya Tan Malaka tidak hilang, bahkan ide ini coba dilakukannya untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Ketika Indonesia dibawah pemerintahan Belanda dan Jepang, kedua tokoh itu memiliki sikap politik yang sama yaitu tidak mau bekerjasama dengan Belanda dan Jepang tetapi ketika Indonesia merdeka, dua orang tokoh tersebut berbeda sikap dan pandangan politik, hal ini salah satunya disebabkan oleh tidak adanya musuh bersama diantara mereka berdua. Berbeda dengan pada masa pergerakan nasional dan pendudukan Jepang, kedua tokoh menghadapi musuh yang sama yaitu penjajahan Belanda dan Jepang. Apalagi keduanya pasca kemerdekaan berada pada posisi berbeda, Sjahrir menjabat perdana menteri RI sedangkan Tan Malaka berada diluar pemerintahan. Perbedaan kedudukan diantara mereka berdua menyebabkan cara pandang mereka dalam melihat, memahami dan mengkaji setiap persoalan tidak sama atau berbeda. Ini misalnya terlihat dari sikap Sutan Sjahrir yang melihat jalur diplomasi sebagai solusi dalam mempertahankan kemerdekaan sedangkan Tan Malaka menekankan pada kekuatan massa dan kemerdekaan 100 % melalui Persatuan-Perjuangan. Dampak perpecahan antar kedua Sutan sjahrir dan Tan Malaka mengakibatkan munculnya dua kubu antara pro-diplomasi dan kontra-diplomasi, yang nantinya beruju pada Peristiwa 3 Juli 1946. Selain itu perpecahan juga mengakibatkan perjuangan menjadi lemah sehingga dimanfaatkan Belanda dalam Agresi Militer I dan agresi Militer II serta Front Demokrasi Rakyat (FDR) dalam Peristiwa Madiun 1948. Setelah Peristiwa Madiun 1948, Tan Malaka meninggal di tembak di Selopanggung, Jawa Timur sedangkan Sutan Sjahrir setelah tidak menjadi perdana menteri berfokus pada membesarkan Partai Sosialis Indonesia 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a D History (General) 
690 |a D731 World War II 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/95470/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/95470  |z Link Metadata