PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN (PENELITIAN TINDAKAN KELAS TERHADAP SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2008/2009)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan seperti: (1) kecenderungan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan satu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; (2) rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin (DKKTM)...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Indra Yusup Pratama, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-12-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan seperti: (1) kecenderungan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan satu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; (2) rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin (DKKTM); (3) proses pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher centered). Hal tersebut menimbulkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran DKKTM. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Bandung di kelas X TM 10 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan; (2) Hambatan dalam pembelajaran DKKTM dengan model pembelajaran tipe STAD pada penelitian ini, adalah waktu yang digunakan banyak dibutuhkan pada proses diskusi kelompok; (3) Aktivitas guru dan relevansi proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan sehingga faktor-faktor yang menjadi kelemahan guru dapat diminimalisir.
Item Description:http://repository.upi.edu/95943/2/s_ptm_010314_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/95943/1/s_ptm_010314_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/95943/4/s_ptm_010314_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/95943/3/s_ptm_010314_bibiliography.pdf