ANALISIS RELEVANSI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIKOTOMOTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)DENGAN INDUSTRI OTOMOTIF

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi program keahlian Teknik mekanik otomotif antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung) dengan industri otomotif (PT.AUTO 2000 Bandung) di dasarkan pada kesesuaian materi pembelajaran, kesesuaian pelaksanaan pembelajaran, dan kesesu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dedi Setiadi, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-12-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_96058
042 |a dc 
100 1 0 |a Dedi Setiadi, -  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS RELEVANSI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIKOTOMOTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)DENGAN INDUSTRI OTOMOTIF 
260 |c 2008-12-01. 
500 |a http://repository.upi.edu/96058/3/s_ptm_011106_chapter1%282%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/96058/2/s_ptm_011106_chapter3%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/96058/2/s_ptm_011106_chapter5%281%29.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/96058/1/s_ptm_011106_bibliography%281%29.pdf 
520 |a Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi program keahlian Teknik mekanik otomotif antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung) dengan industri otomotif (PT.AUTO 2000 Bandung) di dasarkan pada kesesuaian materi pembelajaran, kesesuaian pelaksanaan pembelajaran, dan kesesuaian sarana dan pra sarana di SMK dan industri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitian adalah SMKN 8 Bandung, SMK 6 Bandung, dan PT. AUTO 2000. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa relevansi antara pencapaian kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif pada kompetensi Pemeliharaan/servis sistem rem belum sesuai dengan tuntutan kompetensi industri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, materi yang diberikan di sekolah belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan kompetensi industri. Hal ini ditujukan dari bahwa materi yang disampaikan di SMK antara 61 butir dan 65 butir, sedangkan materi yang disampaikan di industri 67 butir. Kedua, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMKN 8 Bandung belum sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan sesungguhnya di industri. Namun berbeda dengan SMKN 6 Bandung Pelaksanaan kegiatan pembelajaran hampir menyerupai dengan kondisi di industri. Kondisi ini terjadi karena SMKN 8 Bandung tersebut belum memiliki sarana yang lengkap untuk praktikum. Berbeda dengan di industri yang dilengkapi oleh sarana pra sarana yang lengkap. Ketiga, pencapaian kompetensi peserta diklat di SMK belum sesuai dengan standar industri. Pencapaian kompetensi Pemeliharaan/Servis sistem rem pada aspek kognitif di SMK antara 46-47 butir dibanding industri 47 butir. Pencapaian kompetensi Pemeliharaan/servis sistem rem pada aspek psikomotor di SMK antara 17-21 butir dibanding industri 23 butir. Pencapaian kompetensi Pemeliharaan/servis sistem rem pada aspek afektif di SMK 12 butir sedangkan di industri 16 butir. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/96058/ 
787 0 |n hhtp://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/96058  |z Link Metadata