HARTI IDIOMATIS DINA PARIBASA SUNDA "MILAKU": Ulikan Sémantik jeung Étnolinguistik

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman serta kesadaran masyarakat Sunda saat ini terhadap kekayaan idiom, salah satunya peribahasa Sunda milaku. Dalam peribahasa ini, kebiasaan serta perilaku orang Sunda tergambar dalam makna idiomatis dan kata-kata pembentuknya yang erat kaitannya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Cecep Maulana Yusuf, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-07-17.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman serta kesadaran masyarakat Sunda saat ini terhadap kekayaan idiom, salah satunya peribahasa Sunda milaku. Dalam peribahasa ini, kebiasaan serta perilaku orang Sunda tergambar dalam makna idiomatis dan kata-kata pembentuknya yang erat kaitannya dengan unsur budaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan makna leksikal dan makna idiomatis, pengaruh bentuk terhadap makna, isi yang terkandung, serta unsur budaya dalam peribahasa Sunda milaku. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan teknik studi dokumentasi dengan intrumen kartu data digital. Data didapat dari buku Pakeman Basa Sunda: Ulikan Idiomatik Sunda karya Yayat Sudaryat dan buku 1000 Babasan jeung Paribasa Sunda karya Budi Rahayu Tamsyah, dkk. Hasil dari penelitian ini menemukan empat hal, yaitu: (1) makna leksikal pada peribahasa Sunda milaku tidak ada kaitannya dengan makna idiomatisnya, hanya pada kata-kata pembentuk sebagai perbandingannya; (2) bentuk peribasa Sunda milaku paling dominan yaitu tunggal, adapun pengaruhnya dilihat dari panjang pendeknya bentuk dan nilai filosofisnya, kebanyakan peribahasa dengan bentuk panjang memengaruhi makna; (3) isi yang terkandung dalam peribahasa Sunda milaku kebanyakan piluangeun sebab merupakan gambaran pengalaman di masyarakat, selain itu ada yang berisi pituah dan paréntah; (4) ciri unsur budaya dalam peribahasa Sunda milaku yaitu pada kata-katanya atau isi peribahasa, meliputi sistem religi (kapercayaan), sistem bahasa (kabasaan), sistem organisasi kemasyarakatan (kamasarakatan), sistem mata pencaharian (tatanén, ingon-ingon, lalaukan, dadagangan), sistem ilmu pengetahuan (paélmuan), sistem peralatan dan teknologi (paninunan), dan unsur budaya campuran seperti sistem religi dan sistem kesenian. This research is motivated by the current lack of understanding and awareness of the Sundanese people regarding the wealth of idioms, one of which is the Sundanese proverb milaku. In this proverb, the habits and behavior of the Sundanese people are reflected in the idiomatic meaning and the words that form it which are closely related to cultural elements. The purpose of this study is to describe the lexical meaning and idiomatic meaning, the influence of form on meaning, the content contained, and the cultural elements in the Sundanese milaku proverb. This study used a qualitative approach with a descriptive method. Data was collected using documentation study techniques with digital data card instruments. The data were obtained from the book Pakeman Basa Sunda: Ulikan Idiomatik Sunda by Yayat Sudaryat and the book 1000 Babasan jeung Paribasa Sunda by Budi Rahayu Tamsyah, et al. The results of this study found four things, namely: (1) the lexical meaning of the Sundanese proverb milaku has nothing to do with its idiomatic meaning, only with the forming words as a comparison; (2) the most dominant form of the Sundanese proverb milaku is the singular, while the influence is seen from the short length of the form and its philosophical value, most proverbs with the long form affect the meaning; (3) the content contained in the Sundanese proverb milaku is mostly piluangeun because it is a description of experience in society, besides that some contain pituah and parétah; (4) the characteristics of the cultural elements in the Sundanese milaku proverb are in the words or the content of proverbs, including the religious system (kapercayaan), the language system (kabasaan), the social organization system (kamasarakatan), the livelihood system (tatanén, ingon-ingon, lalaukan, dadagangan), science systems (paélmuan), equipment and technology systems (paninunan), and mixed cultural elements such as religious systems and art systems.
Item Description:http://repository.upi.edu/96377/1/S_BD_1902905_Title.pdf
http://repository.upi.edu/96377/2/S_BD_1902905_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/96377/3/S_BD_1902905_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/96377/4/S_BD_1902905_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/96377/5/S_BD_1902905_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/96377/6/S_BD_1902905_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/96377/7/S_BD_1902905_Appendix.pdf