MODEL PEMBELAJARAN ELABORASI DALAM MEMAHAMI STRUKTUR PEMBENTUK DAN LAPIS MAKNA PUISI INDONESIA MODERN PADA PENGAJARAN APRESIASI PUISI :Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA N 1 Batujajar
Bertitik tolak dari penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran elaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa yang signifikan. Oleh sebab itu perlu juga model ini diteliti pada pembelajaran sastra yaitu pemahaman puisi. Rumusan masalah: 1) Pengaruh model elaborasi terhadap peningkatan kemampuan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-07-13.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Bertitik tolak dari penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran elaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa yang signifikan. Oleh sebab itu perlu juga model ini diteliti pada pembelajaran sastra yaitu pemahaman puisi. Rumusan masalah: 1) Pengaruh model elaborasi terhadap peningkatan kemampuan siswa SMAN 1 Batujajar dalam memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia? 2) Pengaruh model elaborasi terhadap efektivitas proses pembelajaran memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia? 3) Pengaruh pelaksanaan model elaborasi terhadap siswa dan guru SMA N 1 Batujajar dalam memudahkan memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia? Tujuan penelitian: 1) Mendapatkan gambaran kemampuan siswa SMAN 1 Batujajar dalam memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia menggunakan model elaborasi, 2) Mendapatkan gambaran efektivitas penggunaan model elaborasi dalam memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia, 3) Mendapatkan gambaran pendapat siswa dan guru SMAN 1 Batujajar tentang penggunaan model elaborasi dalam memudahkan memahami struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia. Berdasarkan analisis struktur pembentuk dan lapis makna puisi Indonesia dikelompokkan ke dalam beberapa periode yaitu periode Puis Lama (sebelum tahun 1920), Balai Pustaka (1920), Pujangga Baru (1933), 1945, 1966, Orba I (1970), Orba II (1980), dan Orba III-IV (1990). Struktur pembentuk puisi mulai periode Puisi Lama sampai periode 1990 mengalami beberapa perubahan diantaranya: pola rima akhir, irama, larik pada setiap bait, enjambemen, simitri, semantik, dan tipografi. Lapis makna setiap periode berbeda-beda antaralain: Puisi Lama "keteladanan", Balai Pustaka "kebersamaan", Pujangga Baru "pencerahan masyarakat",1945 "patriotik", 1966 "tirani dan ketidakadilan", 1970 "pengakuan potensi diri", 1980 "ketidakmerataan kesejahteraan, 1990 "ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan. Berdasarkan uji hipotesis terbukti kemampuan siswa dalam memahami struktur pembentuk puisi Indonesia t hitung (3.080) > t tabel (2.331) maka Ha diterima, signifikansi (0.004) < (0.05) maka Ha diterima, dan kemampuan dalam memahami lapis makna puisi t hitung (9.047) > t tabel (2.023) maka Ha diterima, signifikansi sebesar (0.000) < 0.05, maka Ha diterima. Begitu juga hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru dan siswa SMAN 1 Batujajar signifikansi 91.86 % hal ini berarti korelasi sangat tinggi. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/9638/1/t_bind_0907502_table_of_contents.pdf http://repository.upi.edu/9638/2/t_bind_0907502_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/9638/3/t_bind_0907502_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/9638/4/t_bind_0907502_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/9638/5/t_bind_0907502_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/9638/6/t_bind_0907502_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/9638/7/t_bind_0907502_bibliography.pdf |