ANALISIS PRO DAN KONTRA EJAAN BARUBAHASA JERMAN

Dalam pengajaran bahasa asing ada empat keterampilan yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan menggunakan keempat keterampilan tersebutlah yang menandai kemahiran berbahasa seorang pembelajar bahasa. Kemampuan seseorang dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dustin Yuda Purabaya, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-01-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dalam pengajaran bahasa asing ada empat keterampilan yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan menggunakan keempat keterampilan tersebutlah yang menandai kemahiran berbahasa seorang pembelajar bahasa. Kemampuan seseorang dalam menulis atau mengarang tidak lepas dari kemampuan orang tersebut dalam menggunakan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar. Ejaan dalam bahasa Jerman disebut Rechtschreibung. Sama halnya seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Jerman juga terdapat ejaan baru atau yang disebut neue Rechtschreibung/Rechtschreibreform. Penerapan ejaan baru ini diberlakukan oleh pemerintah Jerman pada tanggal 1 Agustus 1998 dengan masa transisi sampai tanggal 31 Juli 2005. Banyak orang Jerman yang setuju terhadap penerapan ejaan baru ini, namun tidak sedikit pula yang menolaknya, sehingga menyebabkan terjadinya aksi-aksi baik dari kalangan yang pro maupun kalangan yang kontra terhadap ejaan baru bahasa Jerman ini. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk menganalisis lebih dalam mengenai pro dan kontra ejaan baru bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini pengungkapannya lebih banyak melalui kata-kata dibandingkan angka. Setelah data diambil dan dianalisis maka dapat diketahui bahwa sebagian besar orang atau kalangan yang pro terhadap ejaan ini berusia kurang dari 30 tahun dan kebanyakan berasal dari kalangan pelajar, dengan alasan ejaan baru ini lebih mudah untuk digunakan, lebih sederhana dan efisien daripada ejaan lama. Kalangan yang kontra terhadap ejaan baru kebanyakan berasal dari usia 30 tahun ke atas dengan alasan ciri khas bahasa Jerman seharusnya jangan diubah dan mereka sudah terbiasa menggunakan ejaan lama sehingga sulit untuk menggunakan ejaan baru. Berdasarkan penelitian di atas maka disarankan agar pembelajar bahasa Jerman juga mengetahui tentang sejarah/ gambaran dari ejaan tersebut sebagai pengetahuan umum, di samping harus menguasai ejaan bahasa Jerman itu dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pembelajar bahasa Jerman dalam menggunakan ejaan baru dapat digunakan beberapa bentuk latihan seperti yang disarankan dalam karya tulis ini.
Item Description:http://repository.upi.edu/96761/3/s_c0751_056473_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/96761/5/s_c0751_056473_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/96761/3/s_c0751_056473_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/96761/4/s_c0751_056473_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/96761/1/s_c0751_056473_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/96761/6/s_c0751_056473_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/96761/2/s_c0751_056473_bibliography.pdf