SINTESIS KERAMIK FILM TEBAL CuFe2O4 DENGAN PENAMBAHAN 10% MgO PADA SUHU 800OC DAN 1000OC DAN KARAKTERISASI LISTRIK DALAM MEDIUM UDARA DAN GAS ETANOL

• Main Author: Dede Luthpy Abdulah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08-22.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/97222/1/s_d025_033189_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/97222/2/s_d025_033189_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/97222/3/s_d025_033189_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/97222/4/s_d025_033189_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/97222/4/s_d025_033189_bibliography.pdf
• Keywords: QC Physics

Sebagai usaha awal swasembada sensor gas telah dilakukan penelitian sintesis film tebal CuFe2O4 dengan penambahan 10% MgO. Pada penelitian ini suhu pembakaran yang dipilih adalah 800oC dan 1000oC. Bahan yang berbentuk serbuk (CuO, Fe2O3 dan MgO) di gerus kemudian dicampurkan dan disaring menggunakan saringan 38μm, setelah itu ditambahkan senyawa organik (OV) dan senyawa gelas sehingga membentuk pasta, lalu pasta CuFe2O4 dicetak diatas substrat alumina (Al2O3) kemudian dibakar. Karakteristik Listrik (R-T) ditentukan pada sampel hasil pembakaran dalam medium udara dan gas etanol,pada sampel tersebut juga dianalisis dengan XRD untuk mengetahui struktur kristal dan dengan Sem untuk mengtahui struktur mikro. Dari karakterisasi struktur kristal diketahui bahwa serbuk CuO dan Fe2O3 yang dibakar pada suhu 800oC dan 1000oC telah bereaksi membentuk spinel CuFe2O4 dengan struktur kristal tetragonal. Karakterisasi struktur mikro memperlihatkan ukuran butir rata-rata dari dua variasi suhu pembakaran menghasilkan ukuran butiran yang berbeda. Dari karakterisasi listrik diketahui perbedaan suhu pembakaran menghasilkan karakterik yang berbeda. Dari kurva R-T terlihat ada perbedaan dimana nilai resisitansi pada medium gas etanol lebih kecil dibandingkan resistansi pada medium udara, yang menunjukkan bahwa lapisan CuFe2O4 peka terhadap gas etanol, namun dilihat dari hasil karakteristik listrik, sampel yang dibakar pada suhu 800oC lebih peka terhadap gas etanol. Hal itu ditunjukkan dengan perubahan nilai resistansi yang cukup signifikan terhadap perubahan konsentrasi gas etanol yang diberikan.