SENI PERTUNJUKAN BELENTUK NGAPUNGDI KAMPUNG PASIRCEURI KABUPATEN SUBANG

Judul penelitian yang penulis angkat adalah SENI PERTUNJUKAN BELENTUK NGAPUNG DI KAMPUNG PASIRCEURI KABUPATEN SUBANG. Penelitian ini beranjak dari pokok permasalahan, 1) Bagaimana latar belakang seni pertunjukan Belentuk Ngapung di Kampung Pasirceuri Kabupaten Subang? 2) Bagaimana struktur pertunjuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Noviyanti Maulani, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-06-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Judul penelitian yang penulis angkat adalah SENI PERTUNJUKAN BELENTUK NGAPUNG DI KAMPUNG PASIRCEURI KABUPATEN SUBANG. Penelitian ini beranjak dari pokok permasalahan, 1) Bagaimana latar belakang seni pertunjukan Belentuk Ngapung di Kampung Pasirceuri Kabupaten Subang? 2) Bagaimana struktur pertunjukan Belentuk Ngapung di Kampung Pasirceuri Kabupaten Subang ? 3) Apa penyebab termarjinalkannya seni pertunjukan Belentuk Ngapung di Kampung Pasirceuri Kabupaten Subang?. Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan teori-teori Tradisi Lisan dan teori-teori Seni Pertunjukan sebagai pembedah permasalahan-permasalahan penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hal tersebut dimaksukan agar dapat menelaah dan mampu mendeskripsikan secara menyeluruh tentang latar belakang, struktur pertunjukan sampai penyebab termarjinalkannya seni pertunjukan Belentuk Ngapung dalam kondisi sosial masyarakat pendukungnya. Berdasarkan tradisi lisan di masyarakat, dapat diperkirakan seni pertunjukan Belentuk Ngapung masuk ke Kampung Pasirceuri sekitar tahun 1980-an yang dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi. Bagian dari struktur pertunjukan di dalamnya meliputi tempat dan waktu pertunjukan, struktur penyajian, rias dan busana, koreografi serta waditra pengiring. Termajinalkannya seni pertunjukan Belentuk Ngapung di Kampung Pasirceuri Kabupaten Subang turut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik itu internal yang mencakup seniman dan sistem pewarisan, serta factor eksternal yang mencakup apresiasi masyarakat, apresiasi pemerintah, dan pengaruh globalisasi.
Item Description:http://repository.upi.edu/97480/3/s_c0951_060406_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/97480/3/s_c0951_060406_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/97480/1/s_c0951_060406_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/97480/2/s_c0951_060406_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/97480/6/s_c0951_060406_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/97480/5/s_c0951_060406_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/97480/4/s_c0951_060406_bibliography.pdf