PENGEMBANGAN POTENSI PAKET WISATA GASTRONOMI PADA TRADISI NYUGUH DI KAMPUNG ADAT KUTA KABUPATEN CIAMIS

Fokus penelitian ini membahas mengenai nilai gastronomi dan peran nona-helix sehingga dapat dijadikan dasar acuan untuk membuat satu prototype paket wisata gastronomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta analisis data metode Delphi sebagai pendekatan untuk mengumpulkan pand...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Widianingsih, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-07-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_97556
042 |a dc 
100 1 0 |a Widianingsih, -  |e author 
245 0 0 |a PENGEMBANGAN POTENSI PAKET WISATA GASTRONOMI PADA TRADISI NYUGUH DI KAMPUNG ADAT KUTA KABUPATEN CIAMIS 
260 |c 2023-07-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/1/S_MIK_1906239_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/2/S_MIK_1906239_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/3/S_MIK_1906239_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/4/S_MIK_1906239_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/6/S_MIK_1906239_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/5/S_MIK_1906239_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97556/7/S_MIK_1906239_Appendix.pdf 
520 |a Fokus penelitian ini membahas mengenai nilai gastronomi dan peran nona-helix sehingga dapat dijadikan dasar acuan untuk membuat satu prototype paket wisata gastronomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta analisis data metode Delphi sebagai pendekatan untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian dari sejumlah ahli dan praktisi pariwisata. Tahap pertama melibatkan wawancara kepada para stakeholder terkait yang terdiri dari sembilan aspek nona helix. Wawancara ini dirancang untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam pengembangan potensi paket wisata gastronomi di Kampung Adat Kuta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua jenis makanan tradisional pada pelaksanaan Tradisi Nyuguh, yakni sajian berupa ketupat (kupat keupeul dan kupat salamet) kemudian sesaji yang berisi Kupat tangtang angin, Leupeut, Sepaheun, Cara beureum, dan Cara bodas, Sambel Bakal, Cohok endog, Air putih, Air teh, Air nira, Kopi pahit, Rujak cau (pisang), Rujak kelapa, hahampangan, beubeutian. Selanjutnya, dari sajian dan sesaji tersebut dianalisis secara mendalam sampai ke hal yang berkaitan dengan peran nona-helix dan penyusunan prototype paket wisata untuk menikmatinya. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar untuk menyusun panduan praktis bagi pengembang wisata, pelaku industri pariwisata, dan pemerintah setempat dalam merancang dan mengimplementasikan paket wisata gastronomi yang menarik di Kampung Adat Kuta. Sehingga, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Ciamis, khususnya dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal melalui pengalaman makanan tradisional. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti dan akademisi yang tertarik dalam bidang pengembangan paket wisata gastronomi berbasis tradisi. The focus of this research discusses the value of gastronomy and the role of actors so that it can be used as a basis for reference to create a prototype gastronomic tourism package. This research used descriptive qualitative methods and Delphi method data analysis as an approach to gather views and judgements from a number of tourism experts and practitioners. The first stage involved interviews with relevant stakeholders comprising nine aspects of the non-a helix. These interviews were designed to identify important aspects in the development of gastronomic tourism packages in Kampung Adat Kuta. The results of this study show that there are two types of traditional food at the Nyuguh Tradition, namely a dish in the form of ketupat (kupat keupeul and kupat salamet) then offerings containing Kupat tangtang angin, Leupeut, Sepaheun, Cara beureum (red porridge) and Cara bodas (white porridge), Sambel Bakal, Cohok endog, water, Tea, Nira water, Bitter coffee, Rujak cau (banana), Rujak kelapa, hahampangan (food from flour), beubeutian (tubers). Furthermore, the dishes and offerings are analysed in depth to matters relating to the foodscape, the role of actors, and the preparation of prototype tour packages to enjoy them. The results of this research will be the basis for compiling practical guidelines for tourism developers, tourism industry players, and local governments in designing and implementing attractive gastronomic tour packages in Kuta traditional village. Thus, it is expected to make a positive contribution to tourism development in Ciamis Regency, especially in promoting the richness of local culture through traditional food experiences. In addition, this research is also expected to be a reference for researchers and academics who are interested in the field of developing tradition-based gastronomic tourism packages. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HD Industries. Land use. Labor 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/97556/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/97556  |z Link Metadata