ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA SUNDA

Kalimat pasif bahasa Jepang merupakan materi yang cukup sulit bagi pembelajar bahasa Jepang. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara bahasa Jepang dengan bahasa ibu si pembelajar, khususnya yang memiliki bahasa ibu bahasa Sunda. Baik berupa struktur, fungsi, maupun makna kalimat tersebut. Padahal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sopi Maryamah, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-08-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kalimat pasif bahasa Jepang merupakan materi yang cukup sulit bagi pembelajar bahasa Jepang. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara bahasa Jepang dengan bahasa ibu si pembelajar, khususnya yang memiliki bahasa ibu bahasa Sunda. Baik berupa struktur, fungsi, maupun makna kalimat tersebut. Padahal kedua kalimat pasif tersebut sangat berbeda. Dari uraian di atas, bahwa dalam memahami bahasa Jepang akan mudah bila memiliki kemiripan dalam bahasa ibu. Untuk itu diperlukan suatu studi analisis tentang kedua kalimat tersebut (kalimat pasif bahasa Jepang dan Bahasa Sunda). Penelitian ini menggunakan metode analisis kontrastif. Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah pertama mengumpulkan data dengan studi documenter, kemudian menganalisis data dengan cara membandingkan keduanya sehingga diperoleh persamaan dan perbedaannya, dan yang terakhir adalah generalisasi yang berisi tentang penarikan kesimpulan. Pada dasarnya ciri khusus kalimat pasif bahasa Jepang adalah di antaranya terdapat dua jenis kalimat pasif langsung dan kalimat pasif tidak langsung, umumnya menggambarkan perasaan penderitaan, bisa dibentuk dari kalimat transitif maupun intransitf, dan objeknya harus makhluk hidup. Berbeda dengan kalimat pasif bahasa Sunda yang mempunyai ciri verbanya berimbuhan di- atau ka-, tidak secara khusus mengambarkan perasaan penderitaan, dan objeknya tidak harus makhluk hidup, bias dibentuk dari kata kerja transitif dan intransitive. Langkah berikutnya adalah menganalisis struktur, makna, dan fungsi dari setiap jenis kalimat pasif tersebut ( bahasa Jepang dan bahasa Sunda ). Setelah selesai menganalisis kemudian langkah berikutnya adalah memadankan setiap jenis kalimat. Dari hasil analisis tersebut, penulis dapat mengidentifikasi beberapa persamaan dan perbedaan yang dimiliki kalimat pasif dalam kedua bahasa tersebut bagi pembelajar bahasa Jepang yang memiliki bahasa ibu bahasa Sunda. Di antaranya adalah bahwa setiap jenis kalimat pasif bahasa Sunda memiliki padanan dalam pasif bahasa Sunda, sedangkan pasif bahasa Sunda, tidak semua jenisnya memiliki padanan dalam pasif bahasa Jepang. Dengan adanya penelitian ini diharapakan akan menambah wawasan bagi para orang Sunda yang mempelajari bahasa Jepang, dan mengurangi tingkat kesalahan penerjemahan.
Item Description:http://repository.upi.edu/97662/4/s_c0551_034373_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/97662/3/s_c0551_034373_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/97662/6/s_c0551_034373_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/97662/2/s_c0551_034373_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/97662/1/s_c0551_034373_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/97662/7/s_c0551_034373_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/97662/5/s_c0551_034373_bibliography.pdf