PERANAN SATUAN PEMBERONTAK 88 PADA MASA REVOLUSI FISIK DI KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 1946-1949

Penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis untuk mengangkat/ mengkaji sejarah lokal khususnya di Kabupaten Purwakarta yang masih sangat sedikit ditulis. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai peristiwa revolusi fisik di Purwakarta, khususnya mengenai Satuan Pemberontak 88. Sebelumnya telah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hengky Firman Taf, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-01-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis untuk mengangkat/ mengkaji sejarah lokal khususnya di Kabupaten Purwakarta yang masih sangat sedikit ditulis. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai peristiwa revolusi fisik di Purwakarta, khususnya mengenai Satuan Pemberontak 88. Sebelumnya telah ada penulisan-penulisan yang membahas mengenai peristiwa revolusi fisik di Purwakarta, namun hanya secara umum saja tanpa mengkhususkan kepada satu topik/peristiwa. Skripsi ini berjudul "PERANAN SATUAN PEMBERONTAK 88 PADA MASA REVOLUSI FISIK DI KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 1946-1949". Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana perjuangan Satuan Pemberontak 88 dalam melawan pendudukan Belanda di Purwakarta? Permasalahan tersebut kemudian dituangkan dalam empat buah pertanyaan pokok, yaitu: (1) Mengapa di Purwakarta terbentuk Satuan Pemberontak 88? (2) Bagaimana upaya yang dilakukan Satuan Pemberontak 88 dalam menghimpun kekuatan untuk melawan Belanda? (3) Bagaimana bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Satuan pemberontak 88 selama berlangsungnya revolusi fisik? (4) Bagaimana keberlanjutan perjuangan Satuan Pemberontak 88 setelah kembalinya TNI dari Jawa Tengah? Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis meliputi pengumpulan sumber primer maupun sekunder, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk memperdalam analisis, peneliti menggunakan pendekatan interdisipliner melalui kajian ilmu sosiologi dan politik dengan meminjam konsep-konsep seperti revolusi Indonesia dan perang gerilya, juga dengan penggunaan teori-teori seperti teori konflik dan teori perilaku kolektif. Selain sumber tulisan, penelitian ini juga menggunakan sejarah lisan (oral history) melalui teknik wawancara, hal tersebut dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis yang mengkaji secara langsung permasalahan di atas. Satuan Pemberontak 88 terbentuk diawali dengan lahirnya pasukan TNI Field Preparation Barisan Hitam 88 (TNI FP BH 88) pada tanggal 25 September 1947 dan bernama kamuflase Satuan Pemberontak 88 (SP 88). Kesatuan ini resmi bernama SP 88 pada tanggal 17 Januari 1948. Satuan Pemberontak 88 memiliki peranan penting dalam mempertahankan kemerdekaan di Purwakarta. Perjuangan SP 88 dalam melawan kekuasaan Belanda terlihat ketika di Purwakarta terjadi kekosongan kekuasaan militer karena menurut salah satu pasal dari Perjanjian Renville mengharuskan TNI hijrah ke Jawa Tengah. Kesatuan ini berjuang sendiri (single fighter) di daerah pendudukan Belanda di Purwakarta. Berbagai perlawanan mereka lakukan diantaranya yaitu melakukan pencegatan terhadap konvoi Tentara Belanda, sabotase terhadap fasilitas-fasilitas umum, dan menggulingkan kereta api yang membawa perlengkapan logistik Tentara Belanda. Kesatuan SP 88 memperoleh dukungan dari rakyat. Rakyat membantu kesatuan ini dengan cara menyediakan perlengkapan logistik dan tempat persembunyian. Setelah TNI Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat khususnya ke Purwakarta, kesatuan ini kembali bersatu dengan TNI.
Item Description:http://repository.upi.edu/97944/1/s_sej_0704442_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/97944/2/s_sej_0704442_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/97944/3/s_sej_0704442_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/97944/4/s_sej_0704442_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/97944/5/s_sej_0704442_bibliography.pdf