REVOLUSI ISLAM IRAN 1979: Suatu Kajian Tentang Peran Ulama Syi'ah Dalam Mengakhiri Kekuasaan Shahanshah Mohamad Reza Pahlevi

Skripsi ini berjudul "Revolusi Islam Iran 1979: Suatu Kajian Tentang Peran Ulama Syi'ah dalam Mengakhiri Kekuasaan Shahanshah Mohamad Reza Pahlevi". Permasalahan utama yang dikaji adalah mengapa kaum ulama Syi'ah dapat mengakhiri kekuasaan Shahanshah Mohamad Reza Pahlevi. Fokus k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mesitania, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Revolusi Islam Iran 1979: Suatu Kajian Tentang Peran Ulama Syi'ah dalam Mengakhiri Kekuasaan Shahanshah Mohamad Reza Pahlevi". Permasalahan utama yang dikaji adalah mengapa kaum ulama Syi'ah dapat mengakhiri kekuasaan Shahanshah Mohamad Reza Pahlevi. Fokus kajian dalam skripsi ini mengenai gambaran situasi Iran sebelum terjadinya revolusi pada masa pemerintahan Shah Mohamad Reza, upaya para ulama Syi'ah dalam mengakhiri kekuasaan Shah Mohamad Reza, situasi politik dalam negeri Iran setelah terbentuknya Republik Islam Iran di bawah kekuasaan kaum ulama Syi'ah, dan analisis keberhasilan para ulama Syi'ah dalam mengakhiri kekuasaan Shah Mohamad Reza dari Dinasti Pahlevi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yaitu heuristik, kritik (internal dan eksternal), dan historiografi. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka, yaitu mengkaji peranan ulama Syi'ah dalam Revolusi Islam Iran 1979 berdasarkan sumber-sumber yang relevan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan interdisipliner yaitu pendekatan sosiologi-politik, tentunya dengan menyertakan konsep-konsep yang berkaitan dengan sosiologi dan politik. Revolusi Islam Iran tahun 1979 yang menggoncangkan seluruh kawasan Timur Tengah dan dunia internasional telah mengakhiri kekuasaan seorang Shah Mohamad Reza Pahlevi yang ingin menghilangkan unsur-unsur agama (Syi'ah) dan peran ulamanya dalam pemerintahan. Hal ini membuat para ulama Syi'ah dan masyarakat Iran menyuarakan semangatnya dalam revolusi besar-besaran untuk menentang rezim yang sedang berkuasa. Revolusi ini digerakkan para ulama Syi'ah yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dan didukung oleh seluruh kalangan masyarakat Iran. Pentingnya ulama Syi'ah sebagai pemimpin dan penasihat dalam pemerintahan serta mazhab Syi'ah yang telah berakar kuat di diri seluruh rakyat Iran, menjadi sumber keberhasilan Revolusi Islam Iran. Mazhab Syi'ah yang dianut di Iran adalah sekte Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam). Syi'ah di Iran menekankan penyatuan antara agama dan politik. Politik dan agama tidak dapat dipisahkan. Selama imam kedua belas masih tersembunyi (gaib), maka kepemimpinan dipegang oleh para faqih. Hal ini sesuai dengan konsep Vilayat - i Faqih, gagasan dari Ayatullah Khomeini, dimulai dengan bagaimana berperilaku dalam Islam dan berusaha memahami kesulitan umat Islam terhadap pilihan yang harus dijalani antara halal dan haram. Oleh karena itu, Khomeini menginginkan berdirinya Republik Islam yang mempunyai peraturan yang benar untuk menyelamatkan kaum tertindas (mustadl'afin) dari para penguasa (mustakbirin) melalui konsep Vilayat - i Faqih. Republik Islam Iran pun berdiri setelah suksesnya revolusi, namun bukan berarti masalah telah selesai dan semuanya berjalan sesuai dengan keinginan. Para ulama Syi'ah terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ulama tua dan kelompok ulama muda. Kedua kelompok ini saling bertentangan dan mulai menduduki posisi di lembaga-lembaga pemerintahan, sehingga cita-cita semula dari revolusi yang menghendaki ulama menjadi penasihat dalam pemerintahan, seperti terlupakan, sehingga masyarakat merasa dikecewakan. Perkembangan Revolusi Islam Iran yang terjadi setelah jatuhnya Shah Mohamad Reza menimbulkan keinginan kuat dari masyarakat Iran untuk menyebarluaskan revolusi tersebut. Ekspor Revolusi Islam Iran menyebabkan ketakutan pada para politisi Timur Tengah serta dunia Barat. Di satu sisi, bagi sebagian besar negara di dunia, Revolusi Islam Iran adalah sumber inspirasi dan motivasi, sedangkan di sisi lain, Revolusi Islam Iran merupakan ancaman terhadap stabilitas di Timur Tengah khususnya dan keamanan Barat pada umumnya.
Item Description:http://repository.upi.edu/98040/1/s_sej_011951_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/98040/2/s_sej_011951_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98040/3/s_sej_011951_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98040/4/s_sej_011951_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98040/5/s_sej_011951_bibliography.pdf