MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA BANTARAGUNG, KECAMATAN SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA

Dalam pengembangan desa wisata modal alam tidak dapat berjalan optimal apabila tidak didampingi oleh modal sosial. Penelitian ini berfokus pada modal sosial dalam pengembangan Desa Wisata Bantaragung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Desa Wisata Bantaragung, modal sosial yang dim...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Enok Linda Lindiawati, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-07-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dalam pengembangan desa wisata modal alam tidak dapat berjalan optimal apabila tidak didampingi oleh modal sosial. Penelitian ini berfokus pada modal sosial dalam pengembangan Desa Wisata Bantaragung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Desa Wisata Bantaragung, modal sosial yang dimiliki stakeholder dan dampak pengembangan Desa Wisata Bantaragung terhadap perubahan masyarakat. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Bantaragung, Kelompok Sadar Wisata Raksa Karya Agung, BUMDes Agung Mandiri, pengelola wisata dan masyarakat dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Desa Wisata Bantaragung memiliki sumber daya alam yaitu Curug Cipeuteuy, Ciboer Pass, Bumi Perkemahan Awilega, Binuang Integral dan Batu Asahan. Aktivitas ekonomi masyarakat sebanyak 60% menjadi petani, 30% merantau dan 10% pegawai. Tradisi dan budaya khas yang dimiliki oleh Desa Bantaragung yaitu Pencak Silat Buhun; (2) modal sosial pertama kepercayaan yaitu keterlibatan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM. Kedua, norma-norma yaitu aturan, sanksi dan resolusi konflik. Ketiga, jaringan sosial yaitu menjalin hubungan baik, kerja sama dengan pihak luar, media pariwisata virtual dan cara promosi; (3) dampak perubahan berupa terbukanya lapangan kerja baru, penambahan mata pencaharian, peluang usaha dari sektor wisata, terbukanya wawasan, peningkatan pendapatan, peningkatan cara berkomunikasi dan kebisingan lingkungan. Kata Kunci: Desa wisata, modal sosial dan pengembangan. In the development of tourist villages, natural capital cannot run optimally if it is not accompanied by social capital. This research focuses on social capital in the development of Bantaragung Tourism Village. This research aims to analyze the description of Bantaragung Tourism Village, social capital owned by stakeholders and the impact of Bantaragung Tourism Village development on community change. The researcher used a qualitative research approach with a case study method. The informants in this study were the Head of Bantaragung Village, Raksa Karya Agung Tourism Awareness Group, BUMDes Agung Mandiri, tourism managers and community with purposive sampling technique. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The data analysis technique is through data reduction, data presentation and conclusion drawing. Meanwhile, the data validity test uses data source triangulation. The results showed that (1) Bantaragung Tourism Village has natural resources, namely Cipeuteuy Waterfall, Ciboer Pass, Awilega Camping Ground, Binuang Integral and Sharpening Stone. As much as 60% of the community's economic activities become farmers, 30% go abroad and 10% are employees. The distinctive traditions and culture that are owned by Bantaragung Village are Pencak Silat Buhun; (2) the first social capital is trust, namely community involvement and improving the quality of human resources. Second, norms, namely rules, sanctions and conflict resolution. Third, social networks, namely establishing good relations, cooperation with outside parties, virtual tourism media and ways of promotion; (3) the impact of change in the form of opening new jobs, additional livelihoods, business opportunities from the tourism sector, opening insights, increasing income, improving ways of communicating and environmental noise. Keywords: Tourism village, social capital and development.
Item Description:http://repository.upi.edu/98047/1/S_SOS_1901661_Title.pdf
http://repository.upi.edu/98047/2/S_SOS_1901661_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98047/3/S_SOS_1901661_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98047/4/S_SOS_1901661_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98047/5/S_SOS_1901661_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/98047/6/S_SOS_1901661_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98047/7/S_SOS_1901661_Appendix.pdf