PROFIL KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PETANI DI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

Arus modernisasi dan industrialisasi bahkan globalisasi saat ini mendorong masyarakat dunia menjadi hidup dengan meninggalkan pola- pola kehidupan yang bersifat tradisional. Sementara bagi sebagian masyarakat di beberapa belahan dunia masih berusaha bertahan dalam pola tradisional, diantaranya adala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dian Anggita Yuliani, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Arus modernisasi dan industrialisasi bahkan globalisasi saat ini mendorong masyarakat dunia menjadi hidup dengan meninggalkan pola- pola kehidupan yang bersifat tradisional. Sementara bagi sebagian masyarakat di beberapa belahan dunia masih berusaha bertahan dalam pola tradisional, diantaranya adalah masyarakat petani di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Penelitian ini mencoba mengangkat judul bagaimana pola kehidupan petani tradisional di Desa Buahdua masih dipertahankan. Dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode survey. Sampel ditentukan dengan jumlah 82 orang (10%) dari populasi petani secara keseluruhan di Desa Buahdua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode statistika kuantitatif, yaitu dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur- unsur kebudayaan universal pada masyarakat petani di Desa Buahdua adalah sebagai berikut: 1. Sistem simbol atau bahasa, masih mempertahankan bahasa Sunda. 2. Sistem kesenian, masih mempertahankan kesenian khas Sunda yaitu jaipongan dan kuda renggong. 3. Sistem kepercayaan, masih mempertahankan adat dan tradisi nenek moyang, dengan masih menjalankan upacara- upacara ritual. 4. Sistem teknologi, masih menggunakan alat pertanian yang tradisional, yaitu cangkul. 5. Sistem ekonomi, memiliki lahan yang luasnya cukup sempit dengan pendapatan yang rendah. 6. Sistem ilmu pengetahuan, sudah ada pengaruh dari luar dengan telah diterimanya penyuluhan pertanian. 7. Sistem organisasi/ aktivitas sosial, sudah ada sebagian dari petani yang mengikuti suatu organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan.
Item Description:http://repository.upi.edu/98253/1/s_geo_020211_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98253/2/s_geo_020211_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98253/3/s_geo_020211_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98253/4/s_geo_020211_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/98253/5/s_geo_020211_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98253/6/s_geo_020211_bibliography.pdf