ANALISIS MAKNA KANYOUKU YANG TERBENTUK DARI KATA 'TATSU'

• Main Author: Senny Murdiyana, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-10-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/98276/1/s_jep_0704434_table_of_content%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/2/s_jep_0704434_chapter1%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/3/s_jep_0704434_chapter2%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/4/s_jep_0704434_chapter3%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/5/s_jep_0704434_chapter4%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/6/s_jep_0704434_chapter5%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/98276/7/s_jep_0704434_bibliography%281%29.pdf
• Keywords: L Education (General)

Bahasa merupakan alat komunikasi dimana kita dapat menyampaikan ide, gagasan, pendapat, serta perasaan kita kepada orang lain. Kesalahan bahasa sering terjadi karena banyaknya ragam bahasa. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak ragam bahasa. Mulai dari ragam bahasa hormat, bahasa tulisan dan lisan, ragam huruf, dialek, dan lain-lain. Idiom merupakan salah satu ragam bahasa yang sering menjadi kesalahan berbahasa. Idiom tidak dapat diartikan kata per kata. Melainkan dengan mengartikannya secara makna idiomatikal. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis makna kanyouku dan hubungan makna kanyouku yang terbentuk dari kata tatsu. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, penulis mengumpulkan data dari 3 sumber buku, mengklasifikasikan berdasarkan majas, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dari hasil analisa data, terdapat 35 kanyouku yang terbentuk dari kata tatsu. Yaitu 7 kanyouku yang mengalami perluasan makna secara metafora, 13 kanyouku yang mengalami perluasan makna secara metonimi, 6 kanyouku yang mengalami perluasan makna secara sinekdoke, dan 9 kanyouku yang hanya memiliki makna idiomatikal saja.