SENI TRADISIONAL : SEBUAH TINJAUAN SOSIAL-BUDAYA TERHADAP PERKEMBANGAN SENI BENJANG DI UJUNGBERUNG BANDUNGTAHUN 1977-1996

Skripsi ini berjudul" seni Tradisional: Sebuah Tinjauan Sosial Budaya Terhadap Perkembangan Seni Tradisional di Ujungberung tahun 1977-1996". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana seni tradisi Benjang mengalami perkembangan. Skripsi ini menggunakan metode penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dewi Hani, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-17.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul" seni Tradisional: Sebuah Tinjauan Sosial Budaya Terhadap Perkembangan Seni Tradisional di Ujungberung tahun 1977-1996". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana seni tradisi Benjang mengalami perkembangan. Skripsi ini menggunakan metode penelitian historis, mengingat bahwa data serta fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau, sehingga perlu di uji serta dianalisis tingkat kebenarannya agar peristiwa masa lampau dapat tergambarkan dengan baik. Adapun langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah tahapan pencarian sumber berupa sumber tertulis dan sumber lisan. Setelah berbagai sumber yang diperlukan telah diperoleh, maka dilakukan kritik baik terhadap asal-usul maupun terhadap isi dari sumber-sumber tersebut. Setelah tahapan kritik sumber selesai dilakukan, maka dilaksanakan tahap penafsiran sehingga sumber yang telah diperoleh dapat memberikan keterangan yang diperlukan. Tahapan terakhir dilakukan proses penyusunan sehingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa seni Benjang merupakan seni yang mengalami masa pembentukan yang cukup panjang. Seni Benjang mulai hadir dalam masyarakat Ujungberung pada tahun 1926. keberadaan seni Benjang berhubungan dengan keluarga pengusaha tapioka di wilayah Cinunuk yang pada waktu itu berada dalam wilayah Ujungberung yaitu keluarga Hasandikarta. Dalam lingkungan keluarga tersebut Benjang mulai dikenal oleh masyarakat luas. Setelah menyebar pada kalangan masyarakat, seni Benjang mengalami perkembangan. Benjang tidak hanya berfungsi sebagai seni bela diri, namun terdiri atas seni pertunjukan dengan hadirnya benjang arak-arakan pada tahun 1938 dan topeng Benjang pada tahun 1940. Hingga seni Benjang menjadi seni yang dipertunjukan selama 24 jam. Perkembangan pesat seni Benjang terjadi pada dekade 1950 hingga 1960-an yang ditandai dengan bermunculannya para tokoh Benjang serta turut disertakannya dalam berbagai kegiatan masyarakat Ujungberung. Selanjutnya seni Benjang mengalami masa kemunduran yang terjadi mulai tahun 1977. Hal tersebut terjadi berdasarkan konflik yang sering menyertai pertandingan Benjang gelut/gulat. Masa kemunduran ditunjang pula oleh beberapa hal termasuk dengan hadirnya unsur seni dari daerah lain, seni modern serta dengan perkembangan lingkungan masyarakat Ujungberung sendiri. Masa kemunduran seni Benjang mendapat perhatian dari berbagai fihak, yaitu dari beberapa grup untuk melakukan perubahan terhadap beberapa materi pertunjukannya, serta upaya pengenalan pada warga berupa pelatihan. upaya lain berasal dari tokoh Benjang yang berupaya mendirikan sebuah organisasi. Upaya terakhir datang dari keluarga keturunan Hasandikarta, yaitu Deni Hamdan yang mangupayakan sebuah festival untuk Benjang gelut/gulat. Berbagai upaya yang dilakukan dapat mengangkat seni Benjang meskipun belum dapat mengembalikan masa kejayaan seperti pada dekade 1950-1960-an, namun kemajuan Benjang terlihat dengan tampilnya seni tersebut dalam acara TVRI, serta munculnya beberapa grup baru mengindikasikan telah terjadi peningkatan dalam sejarah perkembangan seni Benjang.
Item Description:http://repository.upi.edu/98299/1/s_sej_023315_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/98299/2/s_sej_023315_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98299/3/s_sej_023315_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98299/4/s_sej_023315_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98299/5/s_sej_023315_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98299/6/s_sej_023315_bibliography.pdf