STRATEGI TINDAK TUTUR WACANA HUMOR PADA ACARABUKAN EMPAT MATA: Kajian Pragmatik

• Main Author: Gilang Septa Rastrinadya, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-08-09.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/98518/1/s_ind_0707990_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/98518/2/s_ind_0707990_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/98518/3/s_ind_0707990_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/98518/4/s_ind_0707990_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/98518/5/s_ind_0707990_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/98518/6/s_ind_0707990_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/98518/7/s_ind_0707990_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Wacana humor pada acara Bukan Empat Mata merupakan wacana verbal pada acara talk show dengan menggunakan strategi-strategi dalam penuturannya untuk menimbulkan efek lucu. Adapun strategi yang dikaji pada penelitian ini adalah jenis tindak tutur , prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, dan implikatur wacana humor pada acara Bukan Empat Mata. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Jenis tindak tutur yang digunakan pada acara Bukan Empat Mata, 2) bagaiman bentuk pematuhan dan pelanggaran prisip kerja sama pada wacana humor dalam acara Bukan Empat Mata, 3) bagaimana bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesopanan pada wacana humor dalam acara Bukan Empat Mata, serta 4) Implikatur yang terdapat pada wacana humor acara Bukan Empat Mata. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi tindak tutur wacana humor pada acara Bukan Emapt Mata dalam segi tindak tutur, prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, dan impllikaturnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, guna mendapatkan penjelasan secara sistematis, fakutual, dan akurat. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menyimpulkan bahwa wacana humor yang terdapat dalam acara Bukan Empat Mata lebih banyak terjadi karena adanya 1) tindak tutur tidak literal sebanyak 8 buah karena pada data yang didapat sering terjadi tuturan yang tidak sesuai dengan maksud penutur, 2) pelanggaran maksim kualitas sebanyak 13 buah karena dalam 31 data wacana humor yang diapat sering terjadi tuturn yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada, 3) pelanggaran maksim penghargaan sebanyak 14 buah untuk mengejek mitra tutur, dan 4) implikatur yang sering muncul adalah saling mengejek dan berbicara tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada.