KEMAMPUAN BERBAHASAANAK PENDERITA DISLEKSIA

Kesulitan belajar merupakan hal yang perlu ditangani secara serius, tetapi masih banyak orang yang menganggap sepele hal ini. Disleksia merupakan satu dari sekian banyak jenis kesulitan belajar. Kesulitan atau bahkan ketidakmampuan seorang anak disleksia ketika melakukan aktivitas membaca dapat meni...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rani Rahmawati, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kesulitan belajar merupakan hal yang perlu ditangani secara serius, tetapi masih banyak orang yang menganggap sepele hal ini. Disleksia merupakan satu dari sekian banyak jenis kesulitan belajar. Kesulitan atau bahkan ketidakmampuan seorang anak disleksia ketika melakukan aktivitas membaca dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kehidupan anak tersebut. Diperlukan adanya perhatian orangtua dan bimbingan khusus dari guru/pengajarnya. Kekhawatiran tersebut merupakan alasan utama untuk melakukan sebuah eksperimen dan pengambilan judul skripsi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kesulitan membaca yang dialami anak disleksia dan juga menganalisis sejauh mana pengaruh ketidakmampuan membaca terhadap tiga kemampuan berbahasa lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan menulis. Metode yang digunakan adalah deskriptif-asosiatif berbentuk studi kasus dengan menggunakan proses analisis dan penghubungan antar variabelnya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, rangakaian tes, dan studi kepustakaan. Anak disleksia adalah anak yang mengalami gangguan belajar membaca yang secara medis diakibatkan oleh malfungsi jaringan-jaringan saraf pada hemisfer kirinya yang mana merupakan pusat kebahasaan manusia. Masalah yang dominan muncul pada anak disleksia ini adalah adanya ketidakmampuan dalam aktivitas membaca. Adapun masalah lain yang ditemukan adalah adanya keterkaitan/pengaruh dari ketidakmampuan membaca terhadap ketidakmampuannya dalam menulis. Proses analisis ini ditujukan sebagai langkah awal untuk mengetahui keterkaitan empat aspek kemampuan berbahasa pada anak penderita disleksia dan mencoba membuahkan solusi untuk mengatasi permasalahannya. Dari masalah yang utama, yakni ketidakmampuan membaca, akhirnya dapat disimpulkan bahwa ketidakmampuannya dalam membaca ternyata berpengaruh terhadap ketidakmampuannya dalam menulis, tetapi ketidakmampuan membacanya itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap kemampuan berbicara dan menyimaknya, terbukti mereka sangat lancar melafalkan berbagai huruf dan kata secara nalar. Mereka juga dapat menyimak apa yang didengarnya dengan sangat baik dan mampu mentransformasikan visual ke dalam sebuah ungkapan verbal. Penanganan anak disleksia dapat dilakukan dengan metode belajar audio-visual secara berulang dan tentu saja dengan kesabaran yang khusus.
Item Description:http://repository.upi.edu/98651/4/s_c5151_0608925_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/98651/1/s_c5151_0608925_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98651/1/s_c5151_0608925_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98651/5/s_c5151_0608925_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98651/2/s_c5151_0608925_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/98651/4/s_c5151_0608925_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98651/3/s_c5151_0608925_bibliography.pdf