TRADISI PRIYAYI JAWA DALAM NOVEL GADIS PANTAIKARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

Penelitian ini berjudul Tradisi Priyayi Jawa dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini beranjak dari permasalahan (1) Bagaimana struktur cerita novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer?; (2) Bagaimana tradisi priyayi direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai Karya P...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: David Setiadi, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-08-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_98659
042 |a dc 
100 1 0 |a David Setiadi, -  |e author 
245 0 0 |a TRADISI PRIYAYI JAWA DALAM NOVEL GADIS PANTAIKARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER 
260 |c 2011-08-23. 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/1/s_ind_044392_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/2/s_ind_044392_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/3/s_ind_044392_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/4/s_ind_044392_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/5/s_ind_044392_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/6/s_ind_044392_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/98659/7/s_ind_044392_bibliography.pdf 
520 |a Penelitian ini berjudul Tradisi Priyayi Jawa dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini beranjak dari permasalahan (1) Bagaimana struktur cerita novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer?; (2) Bagaimana tradisi priyayi direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer?; (3) Bagaimana konsep priyayi yang merupakan bagian wujud aktivitas budaya Jawa direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer? Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan struktur cerita novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer; (2) memaparkan tradisi priyayi yang direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer; (3) memaparkan konsep priyayi sebagai struktur masyarakat Jawa yang merupakan bagian dari wujud budaya Jawa yang direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk mengetahui relevansi hubungan karya sastra dengan pengarang, pengarang dengan pembaca, pembaca dengan karya, dan pengarang sebagai bagian dari masyarakatnya. Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang meliputi (1) gambaran tradisi dalam novel Gadis Pantai; (2) konteks sosial priyayi dalam novel Gadis Pantai; (3) representasi nilai sosial dalam novel Gadis Pantai. Analisis struktur digunakan untuk mengetahui gambaran struktur cerita dalam novel Gadis Pantai ini, dengan analisis yang meliputi analisis alur, tema, tokoh, latar, dan analisis penceritaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, penulis telah menemukan (1) struktur novel Gadis Pantai melalui analisis alur dengan menggunakan fungsi utama, penulis telah menemukan 127 fungsi utama. Pada analisis tokoh telah ditemukan sembilan tokoh yang ada dalam novel ini. Bendoro, Gadis Pantai, dan Mbok merupakan tiga tokoh utama, dengan Bapak, Emak, Mardinah, Agus-agus kecil, Mak Pin, dan si Dul sebagai tokoh-tokoh tambahan. Analisis latar meliputi latar tempat dan latar waktu. Latar tempat dalam novel ini meliputi keraton sebagai rumah Bendoro, kamar, khalwat, dapur, kebun, dan perkampungan nelayan. Sementara itu, latar waktu meliputi waktu pagi, siang, sore, dan malam. Analisis penceritaan meliputi Peran pengarang dalam novel ini yaitu sebagai pencerita ekstren. Tipe penceritaan dalam novel ini banyak menggunakan tipe penceritaan dengan jenis wicara alihan; (2) gambaran tradisi yang dimunculkan dalam novel Gadis Pantai meliputi Perubahan nama, penghormatan, perkawinan, ajaran wayang, dan menembang yang merupakan bagian dari tradisi priyayi Jawa; (3) konsep priyayi yang direpresentasikan dalam novel Gadis Pantai mengacu kepada konsep sentral priyayi yang alus dan kasar. Priyayi dalam novel ini menunjukkan sosok priyayi yang agung, mengabdi, dan teratur, walau tetap yang dimunculkan dalam novel ini adalah sisi kelam (kasar) dari sosok priyayi tersebut sebagai sebuah ambiguitas dari keberadaannya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/98659/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/98659  |z Link Metadata