HUBUNGAN KONDISI KERJA PSIKOLOGIS DENGAN MOTIVASI KARYAWAN PADA KANTOR PERTAHANAN NASIONAL KABUPATEN SUBANG

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat motivasi karyawan pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah karyawan Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesion...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dini Wulandari, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-07-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat motivasi karyawan pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah karyawan Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden, disamping wawancara dan studi dokumentasi. Adapun indikator yang diukur dalam kondisi kerja psikologis adalah kelelahan kerja, kebosanan kerja dan pekerjaan yang monoton. Indikator yang diukur dalam motivasi kerja karyawan adalah disiplin, kepuasan kerja, gairah kerja dan loyalitas. Berdasarkan hasil penelitian, untuk variabel kondisi kerja psikologis diperoleh skor sebesar 80,70% dari skor kontinum. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap kondisi kerja psikologis adalah "tinggi". Sedangkan untuk variabel motivasi kerja karyawan diperoleh skor sebesar 73,30% dari skor kontinum. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap motivasi kerja karyawan adalah "sedang". Hasil analisis korelasi Rank Spearman didapatkan nilai r = 0,55 yang apabila dikonsultasikan terletak pada kategori cukup atau sedang. Artinya variabel X yaitu Kondisi Kerja Psikologis berkorelasi positif dengan variabel Y yaitu Motivasi Kerja Karyawan. Kondisi kerja psikologis pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang secara umum sudah baik. Sedangkan motivasi kerja karyawannya cukup tinggi. Namun ada hal yang perlu diperhatikan terutama masalah kelelahan akibat beban kerja dan peraturan kerja yang telah ditentukan yaitu salah satunya dengan cara memberikan waktu istirahat yang cukup untuk mengembalikan semangat kerja dan memberikan ketegasan sanksi yang kongkrit baik secara tertulis maupun secara lisan sehingga diharapkan tercipta kondisi kerja psikologis yang lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi.
Item Description:http://repository.upi.edu/98778/2/s_pkr_033503_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/98778/2/s_pkr_033503_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98778/4/s_pkr_033503_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98778/3/s_pkr_033503_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98778/1/s_pkr_033503_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/98778/2/s_pkr_033503_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98778/2/s_pkr_033503_bibliografy.pdf